MERAUKE -Tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Musamus yang diketuai oleh Dedy Abdianto Nggego belum lama ini melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) dengan judul “Agro-Scan: Pemanfaatan Aplikasi Smart Farming Untuk Deteksi Dini Penyakit Daun Padi Berbasis AI sebagai Upaya Digitalisasi Pertanian Presisi di Kabupaten Merauke.”
Program ini merupakan bagian dari komitmen Kemdikti Saintek dalam mendorong pengembangan riset terapan yang berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya sektor pertanian. Kegiatan ini berlangsung di Kampung Kuper Distrik Semangga, Kabupaten Merauke.
Melalui kegiatan ini, tim pengabdian memperkenalkan Agro-Scan, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu melakukan deteksi dini penyakit daun padi secara cepat dan akurat.
Aplikasi ini tidak hanya membantu petani dalam mengenali gejala penyakit, tetapi juga memberikan rekomendasi penanganan yang tepat sehingga produksi padi dapat lebih optimal.
Selain itu aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan fitur prediksi cuaca harian yang dapat membantu petani dalam pengambilan keputusan, serta informasi kondisi tanah yang berasal dari data sensor yang berada di lapangan.
Kegiatan pengabdian melibatkan pelatihan langsung kepada kelompok tani yang ada di Kampung Kuper. Selain itu, para petani juga diberikan pelatihan terkait dengan pengendalian organiseme pengganggu tanaman (OPT), serta pengaplikasian pupuk dolomit sesuai dengan kondisi tanah pada lahan pertanian.
“Kami berharap program ini dapat menjadi salah satu solusi nyata dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. Melalui sinergi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan lokal, inovasi ini diharapkan berdampak positif, inklusif, dan berkelanjutan bagi masyarakat Merauke,” ujar Ketua Tim Pengabdian.
Selain aspek teknologi, kegiatan ini juga menekankan pada peningkatan literasi digital petani, sehingga mereka mampu beradaptasi dengan era transformasi digital di sektor pertanian. Langkah ini sejalan dengan jargon Kemdikti Saintek untuk menghadirkan inovasi yang berdampak luas pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Dengan adanya Agro-Scan, diharapkan petani Merauke dapat lebih mandiri, efisien, serta mampu menjaga kualitas hasil panen. Kegiatan ini menjadi wujud nyata implementasi pengabdian perguruan tinggi yang tidak hanya menghasilkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengantarkan manfaat langsung bagi masyarakat.(iis)