Pasific Pos.com
Papua Barat

Tikus Pithi Hanata Baris Mansel Usung Mas Tuntas Subagio sebagai Capres Independen

Manokwari, TP – Puluhan relawan Tikus Pithi Hanata Baris Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), menggelar aksi demo damai di Kantor DPR Papua Barat, di Jl Siliwangi, Senin (25/2).

Tujuan aksi demo damai ini, untuk mengusung calon presiden (capres) independen Tuntas Subagio menuju Indonesia 1, Indonesia Mandiri.

Aksi puluhan relawan Tikus Pithi Hanata Baris Kabuaten Mansel ini, diterima anggota DPR Papua Barat, Imanuel Yenu dan Yonadap Trogea.

Kordinator aksi demo damai, Seblom Mandacan, yang juga sebagai ketua Tikus Pithi Hanata Baris, mengatakan, aksi yang dilakukan merupakan tindak lanjut atas rangkaian yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu membuat 1.600 petisi Tikus Pithi Hanata Baris se Indonesia ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemilu 2019.

“Kami rakyat kecil menginginkan pemilu 2019 ada satu kandidat calon presiden yang tidak melalui jalur parati politik namun jalur independen dan rakyat Tikus Pithi sudah berkehendak yaitu Tuntas Subagio,” jelas Mandacan.

Mandacan menerangkan, secara konstitusi pengusulan Tuntas Subagio sebagai capres independen sudah terlambat, namun pihaknya yakin dengan adanya desakan mayoritas masyarakat kecil, akan merubah konstitusi di Indonesia.

“Biarlah masyarakat kecil yang bicara,” ujar Mandacan.

Lanjut Mandacan, selain itu, pihaknya meminta DPR Papua Barat, merekomendasikan Tikus Pithi Hanata Baris, mendapatkan legitimasi hukum, agar pihaknya dapat melanjutkan aspirasi tersebut ke lembaga jenjang yang lebih tinggi, yaitu DPR RI dan MPR RI.

“Keinginan kami agar aspirasi kami dapat ditindakalnjuti,” tandas Mandacan yang juga sebagai mantan anggota DPR Papua Barat ini.

Menanggapi hal itu, Imanuel Yenu, mengatakan akan menindaklanjuti aspirasi yang telah diterima ke pimpinan DPR Papua Barat.

“Kami akan tindaklanjuti. Perlu kita ketahui bahwa di DPR Papua Barat ada mekanisme yaitu korrdinadi dengan pimpinan, sehingga kita akan koordinasi dengan pimpinan. Tetapi pada dasarnya arsip yang kita kirim akan kita serahkan kembali, namun menunggu pimpinan,” jelas Yenu.

Yenu menambahkan, sesuai ketentuan hanya ada dua calon presiden dan wakil presiden yang sudah ditetapkan KPU RI, sehingga dirinya merasa sudah terlambat.

Yenu berharap Tikus Pithi Hanata Baris dapat menjaga orang Papua yang tergabung di dalamnya, agar tidak bertindak diluar ketentuan yang dapat menimbulkan kerugian.

“Saya mau katakan bahwa memang benar 2019 ganti presiden, tetapi orang yang berteriak itu dikatakan sebagai pelaku makar dan divonis penjara, meskipun tidak menggulingkan presiden. Sebagai wakil rakyat, saya ingatkan ke masyarakat saya hati-hati, jangan sampai disebut sebagai pelaku makar. Aspirasi tetap kami sampaikan,” tandas Yenu.

Yonadap Trogea menambahkan, DPR Papua Barat, tetap serius menindaklanjuti aspirasi dengan berkoordinasi dengan para pimpinan agar aspirasi dimaksud dapat ditindaklanjuti ke jenjang selanjutnya.

Usai menyapaikan aspirasi, puluhan relawan Tikus Pithi Hanata Baris Mansel, membubarkan diri secara tertib. [SDR-R4]