Manokwari, TP – Demas Paulus Mandacan dan Edi Budoyo yang kini menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Manokwari menggelar syukuran tiga tahun kepemimpinan mereka di Pemkab Manokwari bersama masyarakat dan tim sukses di gedung serbaguna Lodewyk Mandacan di Kampung Udapi Hilir, Distrik Prafi, Minggu (17/2).
Kegiatan itu sebagai bentuk ungkapan syukur dan temu kangen dengan masyarakat dan tim suksesnya. Selama 3 tahun kepemimpinan, Demas mengklaim sudah banyak program dijalankan.
Beberapa program yang dijalankan pada tahun 2017 adalah, diantaranya, sudah dijalankan yakni RSUD Manokwari yang sudah diubah dan ditingkatkan lagi kualitasnya. “Selain pembangunan fisik rumah sakit, kami juga telah mengirim dokter-dokter spesialis. Saat ini ada tujuh yang sudah kirim, mereka ada sekolah dan ketika pulang mereka memperkuat rumah sakit,” sebut Mandacan kepada wartawan di Prafi, Minggu (17/2).
Selain itu, pendidikan kepemimpinan (pim) yang selama ini tidak jalan sudah bisa dilakukan pada masa kepemimpinannya, yakni pim II dan pim III.
Lebih lanjut Mandacan mengatakan, harus didata secara baik lagi. Sebab, pada tahun 2020 mendatang semua program yang dilaksanakan akan ditampilkan semua mulai dari 2017-2020. “Kami juga ada pameran pada tahun 2020. Selain itu ada buku yang kami akan buat, kami akan tuang semua di situ supaya semua bisa lihat apa yang kami lakukan selama satu periode kepemimpinan kami,” tegasnya.
Kemudian, program penataan Pasar Wosi, dimana penataannya menunggu peraturan bupati. Setelah itu, akan dilakukan penertiban kepada penjual yang berjualan di luar pasar, terutama di badan jalan.
“Karena kemarin kita tertibkan tapi tidak sediakan di dalam sama saja akhirnya mereka bisa kembali. Kalau di dalam ada yang kosong, kita tertibkan di luar supaya bisa masuk ke dalam,” sebutnya.
Mandacan mengatakan, pada tahun 2020 mendatang, dirinya akan kembali maju bersama dengan Edi Budoyo sebagai pasangannya di Pilkada Manokwari. Oleh karena itu, konsolidasi dengan partai pendukung dan partai politik potensial akan dilakukan.
“Tapi kita akan lihat dulu pada 17 April nanti. Partai-partai mana yang ada perwakilan di DPRD, itu yang akan kami dekati untuk konsolidasi dukungan,” tukasnya.
Pada kesempatan ini, Mandacan sekaligus meluruskan munculnya kabar di luar yang bilang wakil bupati sudah pisah dan ada gap, hal itu tidak ada. “Kami berdua tetap akur sampai sekarang,” sebutnya.
Dia mengakui, pilihannya, pada Pilkada Manokwari tahun 2015 yang menggandeng Edi Budoyo dengan tagline PADI tidaklah salah. Keduanya tetap harmonis dalam memimpin dan membangun Kabupaten Manokwari.
“Pilihan saya tidak salah, pasangan kami sejalan. Keputusan tidak diambil sendiri, ada koordinasi dan komunikasi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Saat sosialisasi di Warpramasi (Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey) waktu itu ada yang bilang Pak Edi hanya sebagai ban serep. Saya bilang tidak, dan kami berdua tetap ada sampai sekarang,” tegasnya.
Diakuinya, sebagai manusia keduanya pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dia meminta dukungan masyarakat agar ke depan bekerja dengan lebih baik lagi.
“Tahun depan sudah menuju pemilihan lagi. Untuk itu, berdoa dan bekerja semoga parpol pengusung tidak lari tapi semakin merapatkan barisan,” katanya.
Diakui Mandacan, dirinya bersama Edi Budoyo kini mempunyai tambahan tim sukses yakni pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan staf. Sebab, mereka merupakan ujung tombak pelaksanaan program Bupati dan Wakil Bupati Manokwari.
Ketua tim pemenangan PADI, Xaverius Kameubun berharap, dengan sisa waktu kepemimpinan yang ada diharapkan keduanya dapat melakukan investasi politik.
“Bapak berdua sudah berikan keikhlasan hati, terutama dalam jajaran Pemkab Manokwari. Harap, keperccayaan dalam bentuk investasi ini dijaga sebagaimana mestinya,” sebutnya.
Tim pemenangan, kata dia, bahagia atas perjalanan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Manokwari. Kepercayaan yang diberikan dijaga dengan baik dan bertanggung jawab menjaga nama baik partai.
“Harus bersukacita karena ada yang baik disumbangkan. Diharapkan orang lain ikut bersama menapaki proses PADI untuk dua periode. PADI satu saja tapi sudah melahirkan banyak tunas, semoga mengenyangkan semua orang di Manokwari,” tegasnya.
Dia menambahkan, ada orang orang yang mengatakan Manokwari tidak ada perubahan. Hal itu, tidak tepat karena selama ini, orang bekerja dengan tenang karena pemalangan sudah berkurang dan ada kepastian hukum.
“Pemkab luar biasa, semua berjalan dengan baik,” tukasnnya.
Selain masyarakat di dataran Prafi, turut hadir pada kesempatan itu adalah para pimpinan OPD lingkup Pemkab Manokwari. hadir juga sejumlah kepala distrik dan kepala kampung di dataran Prafi. (BNB-R3)