Jayapura – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Simon Sapary mengatakan, nilai impor dari tujuh negara utama pada Maret 2019 tercatat sebesar US$ 21,91 juta atau menurun 44,62 persen dibandingkan nilai pada Februari 2019 yang sebesar US$ 39,56 juta, sementara impor dari negara lainnya mengalami peningkatan senilai US$ 3,44 juta.
Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Maret 2019 adalah Australia dengan impor senilai US$ 10,45 juta (37,05 persen), Singapura senilai US$ 9,73 juta (34,50 persen), dan Filipina senilai US$ 2,48 juta (8,79 persen).
Dikatakan, impor Papua pada Maret 2019 tercatat senilai US$28,19 juta yang terdiri dari impor migas senilai US$10,20 juta dan impor nonmigas senilai US$18 juta.
“Dibandingkan Februari 2019, nilai impor Papua mengalami penurunan sebesar 33,52 persen yang dipengaruhi oleh menurunnya nilai impor nonmigas 46,76 persen (turun US$15,81 juta).
Sedangkan impor migas mengalami peningkatan sebesar 18,53 persen (naik US$1,59 juta),” kata Simon melalui siaran persnya, Senin (15/4) kemarin.
Komoditi migas yang diimpor adalah bahan bakar dari pemurnian dan pengilangan minyak bumi. Sedangkan komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) yang memiliki nilai US$5,52 juta atau sebesar 30,64 persen dari total nilai impor komoditi nonmigas.
Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Maret 2019 senilai US$97,31 juta atau menurun 20,23 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Maret 2018 yang senilai US$122,00 juta.
Neraca perdagangan Papua pada Maret 2019 mengalami surplus sebesar US$150,65 juta. Secara kumulatif, neraca perdagangan Papua pada Maret 2019 mengalami surplus sebesar US$275,30 juta.
Impor 10 golongan nonmigas utama pada Maret 2019 tercatat senilai US$12,26 juta atau menurun 60,58 persen bila dibandingkan Februari 2019 yang sebesar US$ 31,10 juta.
Golongan barang nonmigas utama yang memiliki nilai impor terbesar adalah golongan Mesinmesin/Pesawat Mekanik(HS84) sebesar US$5,52 juta, Mesin/Peralatan Listrik (HS85) sebesar US$2,18 juta, dan Kendaraan dan bagiannya(HS87) sebesar US$1,91 juta.
Nilai impor golongan nonmigas lainnya juga mengalami peningkatan dari US$2,71 juta menjadi US$5,74 juta.
Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan nonmigas utama pada periode JanuariMaret 2019 mengalami penurunan sebesar 18,79 persen, yaitu dari US$74,23 juta menjadi US$60,28 juta.
Penurunan tersebut didorong oleh turunnya nilai kumulatif impor golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik(HS84) sebesar US$8,30 juta.
Berbanding lurus dengan total nilai impor kumulatif golongan nonmigas lainnya yang juga turun sebesar 3,61 persen atau lebih rendah US$0,36 juta.
Impor 10 golongan nonmigas utama memberikan andil 61,95 persen terhadap total impor kumulatif Januari-Maret 2019. (Zulkifli)