Pasific Pos.com
Papua Selatan

Tiga Dinas Dikunjungi Staf Khusus Presiden

89213
Billy Mambrasar saat berkunjung ke Dinas Pemberdayaan Perempuan (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Tiga dinas menjadi sasaran kunjungan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Billy Mambrasar di saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Merauke selama hampir dua pekan. Ketiga dinas tersebut antara lain Dinas Peternakan dan Kehewanan, Disperindagkop, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Merauke. Dalam kunjungannya Billy melakukan sharing dan mendengarkan informasi penting termasuk kendala-kendala yang dihadapi oleh masing-masing dinas. Sebagai staf khusus, Billy menampung semua aspirasi yang diperoleh untuk selanjutnya ditindak lanjuti kepada lembaga dan pihak-pihak yang berkompeten di tingkat pusat. Saat berkunjung ke Disperindagkop, Billy diterima oleh Kabid Koperasi, Paulina Mahuze, Kabid Perdagangan, Tetes Gunanto, Kabid Industri, Migas dan Panas Bumi, Rohasni dan Ardin P selaku Kabid UKM.

Dalam kesempatan itu Rohasni mengharapkan agar permasalahan UMKM yang ada di Kabupaten Merauke mendapatkan perhatian dari tingkat pusat sehingga UMKM yang ada dapat berkembang lebih baik. Pasalnya, UMKM yang ada di Kabupaten Merauke masih menghadapi berbagai kendala sehingga perlu diberikan motivasi dan difasilitasi, terutama untuk UMKM pemula. Kepada ARAFURA News usai menghadiri pertemuan tersebut, Billy mengemukakan bahwa perkembangan UMKM memang perlu didorong termasuk pula dengan koperasi. Oleh sebab itu ia meminta pihak dinas untuk kembali mendata dan memastikan koperasi yang aktif dan yang sudah tidak aktif. Billy juga menegaskan bahwa komoditas pertanian paling utama di daerah ini karena Merauke tengah didorong menjadi lumbung pangan. Oleh sebab itu diharapkan pelaku UMKM di daerah ini dapat menciptakan komoditas ekspor terbaik.

“Tidak hanya mama-mama Papua saja tetapi juga dari kalangan anak muda sehingga nama Merauke semakin booming, baik di kancah nasional maupun internasional,”ujar Billy. Sementara itu ketika bertemu dengan jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Billy diterima oleh Kepala Dinas, Olvi Mandala beserta sejumlah stafnya yang begitu antusias dan menilai kedatangan Billy sebagai satu hal yang luar biasa. Olvi menyampaikan bahwa kurang lebih sudah 5 tahun instansi yang ia pimpin beralih dari badan menjadi dinas dan tetap fokus menjalankan program kerja meskipun dengan keterbatasan dana. Berdasarkan SK Bupati, saat ini ada 3 kelompok mama Papua yang dibina dengan harapan ke depan mereka bisa mandiri dan trampil. “Kendala yang kami hadapi memang cukup banyak karena untuk menjangkau 20 distrik membutuhkan anggaran yang memadai. Memang dana pemerintah di kampung cukup besar namun butuh perhatian khusus dalam hal sinkronisasi, baik dari tingkat pusat hingga ke daerah mengingat tugas kami sebagai motivator,”ungkapnya.

Billy dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dirinya sebagai staf khusus membidangi pendidikan, kewirausahaan dan inovasi. Karena dirinya berasal dari Papua maka sangat aktif mengunjungi wilayah Papua untuk menjembatani antara masyarakat dengan kalangan pemerintahan. Menurutnya, berbicara tentang pendidikan maka erat kaitannya dengan perempuan dan anak. Misalnya mendorong berdirinya pusat kegiatan belajar berbasis masyarakat bahkan di beberapa daerah, ketika anak-anak belajar, ibu mereka ikut mengantar. “Nah, di situ kita berpikir bahwa bukan hanya anaknya saja yang belajar tetapi orang tuanya juga sehingga harus difasilitasi. Untuk itu di sejumlah kabupaten kita mengkolaborasikan Dinas Pemberdayaan Perempuan dengan Dinas Pendidikan.

Dalam hal ini pusat kegiatan belajar dioperasikan oleh Dinas Pendidikan dan terkait pemberdayaan perempuan ditangani langsung Dinas Pemberdayaan Perempuan,”jelas Billy. Khusus untuk Dinas Peternakan, Billy bertemu langsung dengan Sunarjo selaku Plt Kepala Dinas Peternakan dan menyampaikan tentang perkembangan peternakan di Kabupaten Merauke. Sunarjo mengungkapkan bahwa selama 10 bulan dirinya memimpin dinas tersebut masih fokus dengan program unggulan yakni sistem integrasi tanaman dan ternak. Dalam hal ini pihak investor diharapkan dapat berkontribusi untuk pengembangan ternak di Kabupaten Merauke. “Kalau bicara soal peternakan, Merauke punya andil dimana suplayer daging untuk Papua dari Merauke. Namun untuk pengembangan sub sektor peternakan masih perlu ditingkatkan dan mendapat perhatian penting,”ungkap mantan Wakil Bupati Merauke ini.**