MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Thiasoni Betaubun mengemukakan, terkait dengan pernyataan Presiden Jokowi tentang tahun sumber daya manusia atau tahun mutu maka pelaksanaan ujian tahun ini harus dapat memberikan hasil yang maksimal dan lulusan yang dihasilkan juga tidak hanya sekedar lulus semata tetapi paling tidak mutu, kualitas dan ketrampilan lulusan harus dijaga. Perlu diketahui bahwa Provinsi Papua sudah masuk pada urutan ke-31 dari 34 provinsi terkait dengan mutu pendidikan.
Sementara Kabupaten Merauke menempati urutan ke-16 di bawah Mappi. “Oleh sebab itu kita harus memacu terus demi tercapainya peningkatan mutu dan dengan jumlah peserta ujian tahun ini yang cukup banyak perlu mendapat perhatian dari kita semua. Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Bapak Bupati karena seluruh peserta ujian tahun ini tidak dikenakan biaya alias gratis karena dapat melalui dana BOS maupun BOP,”ujarnya pada pembukaan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UNBK) Tahun Pelajaran 2018/2019 di aula SMAN 1 kemarin.
Dijelaskan bahwa jumlah untuk setiap anak ditetapkan sebesar 220.000 khusus untuk wilayah kota sedangkan bagi yang berada di luar kota tetap disesuaikan dengan kondisi geografis yang ada dimana nominal paling tertinggi 450.000-500.000/siswa. Diakui bahwa kondisi geografis yang ada memang penuh dengan tantangan oleh sebab itu ia meminta kepada para guru dan pengawas untuk menyatukan hati dan pikiran guna meningkatkan kualitas dan mutu peserta didik.
Jangan sampai hanya sekedar lulus dengan nilai pas-pasan namun harus memiliki kualitas terutama bagi lulusan SMK yang harus siap kerja. Ia berharap lulusan tahun ini dengan jumlah hampir 3.000 lebih ini dapat terserap di sejumlah lapangan kerja dan dunia usaha. Ia menekankan bahwa pendidikan membutuhkan kedisiplinan tinggi termasuk disiplin dari tenaga pengajar untuk senantiasa dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Sementara itu Baharudin Lahati selaku ketua panitia menyampaikan bahwaUN bertujuan untuk memetakan kondisi pendidikan terutama yang berkaitan dengan aspek kualitas/mutu pendidikan untuk dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan di dalam mengelola pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Sedangkan tujuan USBN untuk menentukan kelulusan peserta didik dan satuan pendidikan.
Adapun jumlah sekolah penyelenggara ujian dan jumlah peserta antara lain, untuk SD/MI sebanyak 207 sekolah dengan jumlah 4.707 peserta, SMP/MTS ada 59 sekolah dan 3.870 peserta, SMK sebanyak 15 sekolah dan 989 peserta serta SMA/MA, SMTK, SMAK ada 28 sekolah dan 2.229 peserta. Untuk paket A ada 16 PKBM dan 325 siswa, Paket B ada 16 PKM dan 380 siswa serta Paket C ada 16 PKBM dan 689 siswa. Ia menyampaikan, UNBK tahun ini adalah yang keempat kalinya dilaksanakan di Kabupaten Merauke dan dampak positif dari pelaksanaan UNBK yaitu terjadinya proses percepatan penguasaan IT bagi peserta didik mulai jenjang SD sampai pendidikan menengah.