MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Thiasoni Betaubun mengemukakan bahwa menjadi satu kebanggaan karena Provinsi Papua menjadi sasaran untuk operasional mobil pintar setelah 9 provinsi lainnya di Indonesia. Pasalnya kehadiran mobil ini sudah diharapkan cukup lama dan di dalam dunia pendidikan ketika mendengar kata pintar merupaka hal yang luar biasa. Namun dengan adanya mobil pintar ini dituntut untuk meningkatkan kerjasama, baik di lingkup Himpaudi yang ada di Merauke, provinsi maupun pusat.
Mobil pintar keliling ini juga diminta untuk diatur dengan baik jadwal operasionalnya apalagi sekarang sudah ada perpustakaan keliling sehingga semakin lengkaplah fasilitas yang disiapkan di Merauke. “Sekarang kembali lagi kepada bapak ibu guru, para pengawas dan insan pendidikan untuk menterjemahkan itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup dan kehidupan. Sebab kalau kita lihat konteks yang ada di dalam mobil pintar ini rata-rata menggunakan IT sehingga jika tidak dijaga dengan baik maka akan cepat rusak.
Selain itu mobil seperti ini kalau terlalu banyak tangan juga berbahaya,”jelasnya pada penyerahan bantuan mobil pintar di sekretariat Himpaudi Merauke belum lama ini. Menurutnya, soal pengadaan atau membeli adalah persoalan mudah namun perlu perhatian khusus untuk masalah operasional yang tidak bisa dibilang mudah.
Ia juga meminta bidang PLS agar dapat memasukkan mobil pintar ini ke dalam program dan bergandengan dengan yang ada di kebudayaan sehingga bisa menjadi satu. Sebab PAUD ke depan akan menjadi bidang khusus dan tidak lagi bersamaan dengan TK. Ia mengharapkan agar operasional mobil pintar ini dapat berjalan baik karena Merauke banyak mendapatkan bantuan dari pusat namun yang menjadi berat adalah operasional dan pemeliharaannya.
Tahun ini memang ada dana khusus untuk buku karena buku adalah gudang ilmu. Untuk itu jika bantuan buku sudah disalurkan untuk mengisi mobil pintar ia meminta agar dijaga dengan baik. Jangan sampai ketika dipinjam buku tersebut malah tidak kembali. Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini PAUD yang aktif di Kabupaten Merauke berjumlah 47, 90 TK, 5 Tempat Penitipan Anak, 5 Sekolah Minggu, 210 SD, 60 SMP, 21 SMA dan 15 SMK. Sedangkan untuk paket A, B dan C ada 18 titik dimana ini merupakan jumlah yang sangat besar.