Manokwari, TP – Terminal Masni di Distrik Masni sudah saatnya direnovasi karena sudah tidak layak. Jika sudah direnovasi dan dilakukan penarikan retribusi, ditaksirkan bisa mendatangkan pendapatan Rp 25 juta per bulan.
Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Manokwari, Albert Simatupang mengatakan Terminal Masni sejak beberapa puluh tahun lalu belum pernah direnovasi. Beberapa bulan lalu, pihaknya sudah meninjau terminal itu dan sudah layak direnovasi.
“Pertama, persoalannya terminal ini kecil sementara volume angkutan semakin padat dan luasan terminal sudah tidak dapat menampungnya, sehingga mereka parkir di luar terminal,” kata Simatupang kepada wartawan di Pelabuhan Manokwari, Jumat (5/7).
Menurutnya, pada tahun 2018 pihaknya sudah melakukan pengerasan areal parkiran di terminal-terminal. Namun, parkiran di luar terminal itu selama dikelola oleh kampung.
“Tapi, kalau melihat perkembangan volume kendaran di situ, sehingga direncanakan pemerintah daerah akan melakukan pemungutan retribusi di terminal tersebut,” sebutnya.
Namun, kata dia, terlebih dahulu pemerintah harus menyiapkan sarana prasarana, termasuk merenovasi terminal itu. Saat ini, kata dia, renovasi belum bisa dilakukan karena belum ada anggarannya. “Mungkin nanti di tahun ini kita upayakan pergeseran satu kegiatan supaya bisa dialihkan untuk renovasi Terminal Masni,” katanya.
Menurut Simatupang, jika sudah direnovasi dan dilakukan penarikan retribusi, terminal itu bisa menyumbang pendapatan hingga Rp 25 juta dalam sebulan.
“Lumayan karena kita sudah lihat mereka sudah pakai sampai di lapangan,” tegasnya.
Oleh karena itu, menurut dia, Terminal Masni perlu direnovasi agar bisa dilakukan penarikan retribusi dan menambah sumbangan pendapatan untuk daerah.
“Kita tahu terminal ini sebenarnya sudah tidak layak lagi, makanya harus direnovasi,” sebutnya lagi.
Hanya saja, akui Dia, pihaknya belum bisa menentukan besaran biaya yang dibutuhkan untuk merenovasi terminal itu. Namun, sudah meminta konsultan untuk melakukan penghitungan. “Tapi hasil dari konsultan juga belum ada pada kami,” pungkasnya. (BNB-R3)