Demas Mandacan : Itu Aneh Sekali karena Masyarakat Tahu Saya tidak Minum dan Kraoke
Manokwari, TP – Masyarakat Kabupaten Manokwari, Minggu (6/1) siang dihebohkan dengan video yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp. Dalam video kekacauan di salah satu hotel di Makassar, Sulawesi Selatan itu, oknum yang diduga membuat kekacauan mengaku sebagai Bupati Manokwari.
Menanggapi hal itu, Bupati Manokwari, Demas Paulua Mandacan menyatakan bahwa dirinya tidak tahu soal video itu karena baru tiba dari Jakarta pada Minggu (6/1) siang. Dia mengaku kaget ketika dihubungi oleh teman-temannya dan memberitahukan mengenai video tersebut.
“Jadi saya juga tidak tahu. Ketika ada teman-teman yang hubungi, dari tim kerja menghubungi saya, saya juga kaget, loh saya kan tidak pernah ke Makassar. Tadi malam dari Jakarta langsung terbang ke Sorong dan Manokwari,” ujarnya kepada wartawan di kediamannya, Bumi Marina, Manokwari, Minggu (6/1) sore.
Dia mengaku aneh dengan pengakuan itu, sebab dirinya pernah minum minuman keras dan karaoke. “Jangankan itu, saya juga tidak merokok. Jadi ini saya rasa aneh sekali,” tegasnya.
Dia menduga di video itu ada oknum yang mengaku sebagai bupati. Oleh karena itu, timnya sedang menelusuri persoalan itu.
“Tim kami lagi telusuri. Kami akan melaporkan ke pihak berwajib biar ditindak supaya ada efek jera kepada yang bersangkutan,” sebutnya.
Dia berharap, oknum yang mengaku sebagai Bupati Manokwari itu segera ditangkap di Makassar supaya persoalan itu bisa jelas. Sebab, video kekacauan dan pengakuan itu serta beritanya sudah menyebar ke seluruh Nusantara.
“Teman-teman saya dari Jawa, dari Maluku semua sudah telepon tanya. Tapi mereka juga tidak percaya karena yang ada di situ gundul, botak. Jadi teman-teman tidak percaya dan tahu bahwa saya ini tidak pernah minum, tidak pernah karaoke, jadi mereka tidak percaya dengan itu,” ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, untuk menjaga nama baik, pihaknya akan melaporkan masalah itu pihak berwajib. Sebab, orang yang belum mengenal dan melihat wajahnya bisa mempercayai berita tersebut.
“Untuk itu, kami sudah menindaklanjuti supaya yantg bersangkutan bisa bertanggung jawab atas berita dan informasi yang beredar dan viral. Besok (hari ini) kuasa hukum melapor yang bersangkutan supaya mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucapnya.
Meskipun nanti yang oknum tersebut memberikan klarifikasi, namun menurutnya proses hukum tetap akan berjalan. Sebab jika tidak, yang bersangkutan akan melakukan perbuatan yang sama lagi.
“Klarifikasi ini gampang saja, dia buat salah dulu nanti dia klarifikasi. Tapi proses hukum tetap jalan untuk memberikan efek jera untuk yang bersangkutan. Kalau cuma klarifikasi saja, itu kapan-kapan dia lakukan lagi klarifikasi lagi, lakukan lagi klarifikais lagi. Tapi nama baik orang ini kan kasihan, hancur. Apalagi, bisa-bisa kami keluarga tahu ini betul padahal kan tidak. Tapi ya keluarga dan teman-teman saya tahu persis karakter saya tidak pernah minum, tidak pernah ke karaoke dan tidak pernah untuk mabuk. Merokok pun tidak, tidak seperti itu,” tegasnya.
Ditanya apakah pengakuan yang bersangkutan hingga tersebarnya berita itu ada motif politik atau tidak, dia mengatakan, akan ditelusuri karena yang bersangkutan orang Papua tapi apakah dari Manokwari atau tidak? Jika yang bersangkutan berasal dari Manokwari, menurutnya, bisa juga ada muatan politik. “Atau, bisa juga dia tahu kalau kita ini kader PDIP, sehingga bisa menghancurkan partai,” sebutnya.
Dia mengaku sudah mendapatkan telepon dari DPP PDIP dan menanyakan terkait video dan berita tersebut. “Jadi DPP sudah menelepon dan sebentar lagi saya telepon ke DPP,” imbuhnya.
Terkait tindak lanjut atas pengakuan oknum dalam video yang mengaku sebagai Bupati Manokwari, menurut Mandacan, pihaknya akan melaporkannya ke Polda Papua Barat. Nantinya, kata dia, pihak Polda Papua Barat yang akan melakukan koordinasi dengan Polda Sulawesi Selatan.
“Rencananya besok (hari ini) saya akan memanggil kuasa hukum Pemkab Manokwari untuk menindaklanjuti dengan mengumpulkan data-data. Sudah banyak yang kirim, semua sudah mereka kirim ke saya. Semua akan di-print untuk dijadikan sebagai alat bukti untuk dilaporkan kembali,” tegasnya.
Kemungkinan, lanjutnya, laporan yang disampaikan adalah pencemaran nama baik karena dirinya tidak berbuat apa-apa.
“Apalagi ini tahun politik, ini kan sama saja menghancurkan kita. Tapi kalau masyarakat Manokwari pasti tahu, saya tidak pernah melakukan mau karaoke, mau minum, itu kan tidak,” tambahnya.
Dia mengaku, pihaknya tidak hanya melaporkan oknum yang mengaku sebagai Bupati Manokwari tapi juga pihak yang menyebarkan video itu di media sosial. Hal itu supaya kedua pihak itu sama-sama bertanggung jawab.
“Sebab, jika tidak tahu kenapa dia mau posting segala, kalau tida tahu bukan orangnya kenapa harus mau posting,” tandasnya.
Dalam video yang diperoleh Tabura Pos dari grup WhatsApp (WA) Humas Pemkab Manokwari, oknum yang mengaku sebagai Bupati Manokwari sama sekali tidak mirip dengan Demas Paulus Mandacan. Oknum dalam video itu kepalanya botak (plontos), sedangkan Mandacan tidak berkepala plontos atau botak. Selain itu, kulit oknum dalam video itu putih, terbalik dengan kulit Demas Paulus Mandacan yang berwarna gelap. (BNB)