Manokwari, TP – Sejak tahun lalu, Dinas Persandian, Komunikasi dan Informatika (Dinas Persandian dan Kominfo) Kabupaten Manokwari membangun jaringan fiber optik yang akan menghubungkan organisasi perangkat daerah (OPD-OPD) di Kabupaten Manokwari.
Namun, karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah, sehingga, sampai saat ini baru 24 OPD yang terpasang jaringan fiber optiknya.
Menurut Kepala Dinas Persandian dan Kominfo Kabupaten Manokwari, Bondan Prakoso pembangunan jaringan fiber optik untuk menghubungkan OPD-OPD dilaksanakan dalam dua tahun anggaran, yakni TA 2018 dan 2019 karena keterbatasan keuangan daerah.
“Karena keterbatasan keuangan daerah, sehingga kami berjalan dua tahun. Itu baru jaringannya,” ujar Bondan kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (21/5).
Rencananya, kata dia, setelah jaringan terbangun barulah diberikan kuota internet yang lebih memadai kepada OPD-OPD. Saat ini, lanjutnya, jaringan internet di beberapa OPD masih lelet. Dan, hal itu dinilai wajar karena masih pembangunan tahap pertama. “Tahap pertama kami belum memberikan kuota bandwidth yang besar. Untuk kuota bandwidth kantor kami sendiri saja. Jadi karena sudah terhubung, untuk mengecek konektivitasnya, maka kami harus masukkan kuota kami ke situ supaya ketahuan,” sebutnya.
Dia menjelaskan, untuk tahap pertama, baru untuk kantor-kantor di seputaran Sanggeng. Sementara pembangunan jaringan ke kantor OPD-OPD di Borarsi belum dilakukan. “Kuota bandwidth-nya pun yang lambat ini adalah milik dinas pribadi, Dinas Kominfo yang sangat kecil. Kuota kami saat ini cuma 200 MBps (Mega Byte per second) domestik dan 20 MBps global. Kuota Global itu bisa untuk membuka YouTube dan aplikasi lain-lain. Sedangkan jaringan domestik adalah jaringan intradaerah.
“Artinya, jaringan dalam daerah, antar-OPD yang bisa digunakan untuk membangun jaringan, sistem, dan aplikasi layanan publik sehingga dianggap lelet adalah bila terkonek dengan internet, bukan lokal net atau intranet,” terangnya.
Menurutnya, kemungkinan di OPD-OPD merasakan lambatnya jaringan internet lantaran kuota global hanya sebesar 20 MBps. “Memang demikian karena pembangunan jaringan belum selesai. Kalau sudah selesai, atas izin Pak Bupati kami akan mengambil semua kuota kabupaten, ambil anggarannya untuk membeli sebesar kuota bandwidth yang bisa memadai seluruh kebutuhan OPD dalam pelaksanaan layanan publik,” tegasnya.
Untuk OPD yang belum terpasang jaringan fiber optik, dia mengatakan, untuk tahun ini pihaknya sudah memproses rencana umum pengadaannya (RUP). Rencananya, dalam tahun ini semua OPD di Kabupaten Manokwari sudah terpasang jaringan fiber optiknya.
“Tahun ini sedang proses RUP sampai ke kantor bupati dengan perumahan PU di Borarsi dan kantor gubernur lama. Harapan kami seperti itu,” imbuhnya.
Dia optimistis, pembangunan jaringan optik tahap kedua bisa diselesaikan. “Jika Tuhan mengizinkan, tahun ini bisa diselesaikan tahap kedua untuk jaringannya,” tukasnya. (BNB-R3)