Pasific Pos.com
Papua Selatan

Sulaeman: ”Caleg Jangan Hanya Andalkan Duit”

MERAUKE,ARAFURA,-Anggota DPR RI/MPR RI Fraksi Nasdem, H.Sulaeman L. Hamzah menegaskan, caleg yang tidak amanah jangan ditafsirkan sebagai hal yang biasa-biasa saja namun perlu mendapat perhatian khusus sehingga masyarakat tidak terjebak atau kecewa nantinya. Karena berdasarkan pengalaman pelaksanaan pemilu pada tahun-tahun sebelumnya ternyata masih ada yang menghalalkan segala cara dengan mengandalkan uang lalu bertransaksi dengan masyarakat.

Oleh sebab itu ia meminta pihak penyelenggara agar dapat memperhatikan hal ini secara khusus karena banyak orang pandai yang mendaftarkan diri sebagai calon tetapi tidak terpilih karena tidak memiliki uang. “Jadi harus ada pengawasan yang lebih ketat lagi sehingga ada ruang yang dapat digunakan oleh masyarakat atau caleg yang tidak memiliki uang untuk dapat bersaing secara sehat. Saya pikir, mereka-mereka yang mengandalkan duit disebabkan karena tidak amanah dan tidak menggunakan ketentuan yang ada untuk memenangkan dirinya.

Tidak turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan dirinya namun hanya mengeluarkan duit,”ujarnya kepada wartawan di Swiss-Belhotel kemarin. Prilaku seperti itu akan memperburuk jalannya pembangunan  jika masih ada anggota legislatif yang bersikap masa bodoh dengan tidak melakukan kunjungan ke lapangan guna menyerap aspirasi dari masyarakat. Padahal harapan masyarakat, jika calon tersebut berhasil terpilih maka harus dapat memperjuangkan pembangunan di daerah pembangunannya.

Sangat disayangkan jika yang bersangkutan pergi begitu saja lalu datang kembali setelah 5 tahun dan mulai menebar janji-janji baru.  “Saya harap pemilih dapat memilih sosok yang benar-benar  berkualitas dan mau bekerjasama dalam memperjuangkan aspirasi pada forum-forum rapat resmi di DPR. Masyarakat jangan terpengaruh dengan uang,”terangnya. Terkait dengan kegiatan dengar pendapat yang pihaknya laksanakan, ia mengharapkan ilmu yang diperoleh pada kegiatan tersebut dapat disosialisasikan oleh peserta kepada masyarakat umum.

Pasalnya masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang ketentuan pemilu pada 17 April mendatang. Mengingat peserta yang hadir juga terdiri dari unsur kepala kampung, caleg dan pengurus partai maka diharapkan pemahaman yang ada tidak berhenti sampai pada batas dengar pendapat saja namun harus berkelanjutan dengan membantu mensosialisasikan demi lancarnya pelaksanaan pemilu nanti.