SENTANI – Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pemetaan Wilayah Adat dan sekaligus merekrut tiga orang sebagai fasilitator di masing-masing kampung.
Kegiatan sosialisasi berlangsung selama satu hari yakni, Jumat (18/1/19) pagi, di Obhe Ondo Relau, Kampung Yahim, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dikonfirmasi terkait sosialisasi pemetaan wilayah adat oleh Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) usai membuka kegiatan pelatihan Khatib pada Sabtu (19/1/19) pagi di Grand Allison Hotel, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si, menilai, sosialisasi pemetaan wilayah adat di Kabupaten Jayapura bagi masyarakat adat di Kampung Yahim, penting dilakukan.
Bupati Jayapura dua periode tersebut mengatakan, agar masyarakat adat mengerti kepemilikan lahan dan hal itu harus dipastikan. Karena sosialisasi pemetaan wilayah adat yang terus dilakukan ini merupakan program pemerintah melalui Tim Pemetaan Wilayah Adat yang sudah berjalan sejak dibentuk tahun lalu.
Sehingga, sasaran kepada masyarakat adat Kabupaten Jayapura ini bisa mendapat dukungan dari setiap masyarakat adat di wilayah masing-masing.
“Oleh karena itu, saya menilai sosialisasi pemetaan wilayah adat ini sangat penting bagi masyarakat adat. Initnya itu penting sosialisasi-sosialisasi seperti itu. Karena itu, sesuai dengan kebijakan daerah. Jadi, masyarakat adat ini untuk kepemilikan lahannya harus dipastikan, siapa yang punya dan nanti kalau ada orang yang datang berurusan dengan siapa itu penting. Sehingga pemetaan itu harus dipastikan,” ujarnya.
Sosialisasi pemetaan wilayah adat ini merupakan salah satu program pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat adat akan pentingnya kepastian kepemilikan suatu lahan, karena mereka yang terlibat ini dari berbagai daerah seperti ada teman-teman dari Kalimantan dan juga ada dari Jawa.
“Tapi, mereka punya keahlian di bidang pemetaan. Nah, kita tidak membedakan siapapun, tetapi mereka ini punya kemampuan berbuat sesuatu untuk masyarakat adat disini,” imbuh Mathius Awoitauw yang juga sebagai penggagas Kebangkitan Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura.
“Jadi, kita dari pemerintah memberikan dukungan dan ucapkan terima kasih kepada masyarakat adat di Yahim, yang begitu pro aktif mendukung terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah ini agar masyarakat adat juga bisa kita perkuat dengan kawasan-kawasan adat yang ada ini. Supaya mereka bisa berkomunikasi dan bekerjasama dengan berbaga pihak untuk kemajuan bersama di wilayah adatnya,” sambung dia.
Dirinya mengharapkan, melalui sosialisasi ini akan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya pemetaan wilayah adat dan juga paham tentang kepastian dari kepemilikan lahan tersebut.