Jayapura,- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Jayapura Petronella Marcia Risamasu menyampaikan bahwa pelaksanaan soft opening selama tiga hari berjalan lancar.
Ia menilai kegiatan ini menjadi awal yang baik dalam membangun budaya pelayanan yang profesional dan humanis, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki di antara seluruh pegawai rumah sakit.
“Puji Tuhan, apa yang direncanakan untuk bisa melakukan, mulai pelayanan melalui soft opening berjalan lancar yang diawali dengan town hall untuk seluruh pegawai. Ada semangat, komitmen, rambu-rambu, tata tertib di situ,” kata Petronella di sela-sela meninjau proses medical check up (MCU) hari ketiga dalam rangka Soft Opening Pelayanan di RSUP Jayapura, Jumat (13/6/2025).
Adapun soft opening yang berlangsung pada 11 hingga 13 Juni 2025 tersebut menjadi momentum penting bagi RSUP Jayapura dalam memulai pelayanan kesehatan secara terbatas. Kegiatan diawali dengan town hall meeting bersama seluruh pegawai yang berlangsung penuh antusiasme, menghadirkan suasana hangat melalui yel-yel, pemaparan tata tertib pelayanan, serta sesi permainan yang memperkuat kerja sama tim dan kepemimpinan internal.
Rangkaian soft opening dilanjutkan dengan penyelenggaraan MCU gratis untuk masyarakat yang menjadi wujud komitmen RSUP Jayapura dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan sejak dini.
Petronella mengungkapkan bahwa pada hari pertama, pelayanan diikuti oleh berbagai unsur pimpinan instansi pemerintah, TNI, dan Polri. Sementara hari kedua didominasi oleh tokoh-tokoh adat dari berbagai wilayah di Papua.
“Antusiasme masyarakat sangat menggembirakan, dan ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan semakin tumbuh. Tagline ‘Sehat Papuaku, Sehat Indonesiaku’ menjadi semangat kami bahwa Papua yang sehat adalah fondasi bagi Indonesia yang sehat,” ujarnya.
Menurut dia, meski berjalan sukses, RSUP Jayapura tetap memanfaatkan momen ini untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan fasilitas dan sistem layanan. Sejumlah hal teknis menjadi catatan penting untuk ditindaklanjuti segera.
“Dengan memulai pelayanan lebih awal, kami dapat memetakan kekurangan secara nyata di lapangan, sehingga bisa melakukan perbaikan sebelum operasional penuh dan proses akreditasi dijalankan,” jelas Petronella.
Lebih lanjut, dia menuturkan hasil evaluasi soft opening akan menjadi dasar dalam mempercepat kesiapan layanan unggulan di RSUP Jayapura. Pasalnya, rumah sakit ini ditargetkan menjadi pusat rujukan nasional dari kawasan timur Indonesia, bahkan disiapkan untuk menjangkau kawasan Asia Pasifik.
“Kami ingin RSUP Jayapura menjadi pilihan utama karena kualitasnya, bukan sekadar alternatif. Dengan pelayanan berstandar tinggi, SDM yang kompeten, alat kesehatan canggih, dan keramahan dalam melayani, kami yakin RSUP Jayapura akan menjadi rumah sakit unggulan dari ujung timur Indonesia,” pungkas dia.
Sebagai informasi, kegiatan MCU sendiri dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, yakni Rabu (11/6) hingga Jumat (13/6), dengan total 41 peserta. Para peserta di antaranya berasal dari pimpinan lrganisasi perangkat daerah (OPD), tokoh masyarakat, dan tokoh adat, khususnya dari Kelurahan Heram dan Kampung Yoka sebagai wilayah yang menjadi lokasi berdirinya RSUP Jayapura.
Para ondoafi atau kepala suku turut diundang sebagai bentuk penghormatan dan kolaborasi dengan masyarakat adat. Selain itu, undangan juga disampaikan kepada Wakil Rektor Universitas Cenderawasih hingga Penjabat (Pj). Gubernur Papua.
