MERAUKE,ARAFURA,-Kepala BPS Papua, Simon Sapary mengemukakan bahwa BPS telah menorehkan sesuatu yang bermanfaat dan baik untuk wilayah dimana petugas BPS bekerja. Dalam hal ini ada di Kabupaten Merauke yang mampu menunjukkan bahwa BPS memiliki andil dalam menunjang pembangunan di daerah ini. Seperti halnya pelaksanaan Susenas tahun ini yang tidak boleh terlambat yakni mulai tanggal 1-21 Maret 2019.
“Namun kalau kita terlalu cepat dan datanya tidak berkualitas tentu hasilnya tidak akan maksimal. Jadi mari kita membangun Merauke dengan data yang kita hasilkan sebagai wujud bahwa kita telah berperan serta dalam pembangunan di Papua khususnya di Merauke,” ujarnya saat membuka pelatihan petugas Susenas Maret 2019 di Swiss-Belhotel belum lama ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan, Susenas yang dilaksanakan pada Bulan Maret menjadi sebuah tantangan dalam rangka mewujudkan one data atau satu data BPS bersama Kemenkes yang melakukan integrasi Susenas.
Pengumpulan data pada Bulan Maret ini akan dilanjutkan dengan pengukuran status gizi balita pada Apri mendatang. Dengan demikian rumah tangga sampel terpilih pada pengumpulan Susenas Maret akan dikunjungi lagi oleh petugas pada April 2019. Konsekuensinya, ada penambahan sampel sebanyak 325 blok di seluruh Papua dengan jadwal yang ketat. Integrasi ini adalah bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang perlu selalu dijaga meskipun hal ini akan menambah beban petugas di lapangan. “Kitapun harus bisa membuktikan bahwa data BPS tetap terpercaya dan dapat menjadi rujukan semua pihak.