Timika, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Mimika masih menemukan sejumlah pedagang memperjualbelikan pangan asal hewan yang tak layak konsumsi pada inspeksi mendadak (sidak), Senin (27/5).
Pada sidak tersebut, Disnak membagi diri dalam dua tim dengan menyasar para pedagang eceran di Kota Timika. Sebanyak 17,52 kilogram daging ayam, daging sapi, pentolan sapi dan daging rusa disita dari pedagang. Produk yang disita lalu dimusnahkan.
“Ini kita sidak jelang Idul Fitri. Masih ada pedagang yang nakal, masih ada daging ayam dan sapi yang ditemukan tak layak lagi dikonsumsi,” kata Sekretaris Disnak Mimika, drh Sabelina Fitriani MSi yang memimpin tim sidak 2.
Hasil temuan Disnak, beberapa pedagang tak menjaga kualitas freezernya. Misalnya, membiarkan bunga es tanpa pernah dibersihkan. Sebagian pedagang lagi menumpuk produk pangan asal hewan, ikan, daging ayam dan daging sapi di dalam satu freezer.
“Produk lama dan baru dicampur semua jadi satu. Hal itu semua yang menyebabkan kualitas produknya tak terjaga,” jelas drh Sabelina.
Fenomena yang lazim di Kota Timika, masih banyak pedagang yang menjadikan bisnis produk pangan asal hewan sebagai pekerjaan sambilan. Selain daging, padagang juga menjual sembako di tempat usaha yang sama.
Cara berdagang yang demikian menurut drh Sabelina, membuat para pedagang tak fokus. Sementara di sisi lain, untuk menjaga kualitas produk pangan asal hewan, memang perlu fokus dan perhatian serius.
“Tapi sudah banyak yang berubah. Sudah banyak pedagang baru dan ini membuat terjadinya persaingan. Konsumen tentu akan memilih pedagang yang tempatnya lebih bersih karena sekarang sudah banyak pilihan,” katanya.
Dua bulan sekali, petugas Disnak Mimika sebenarnya rutin turun mengawasi kualitas produk pangan asal hewan. Tapi insepksi rutin itu hanya menyasar cold storage para suplaier.
Sidak jelang lebaran ini sengaja menyasar para pedagang pengecer untuk mengcrosscheck atau membandingkan hasil inspeksi di tingkat suplaier.
Kepada konsumen, drh Sabelina memberi tips membeli produk pangan asal hewan berkualitas. Paling utama, katanya, konsumen mesti memastikan lapak atau tempat usaha yang bersangkutan selalu terjaga kebersihannya.
Berikutnya, kualitas daging bisa diukur dari elastisitasnya. Daging jika ditekan dan tak kembali ke posisi semula maka sudah patut dicurigai kualitasnya.
Ciri lain bisa dilihat pada warna. Daging ayam beku kualitas bagus biasanya berwarna putih mengkilat, daging sapi berwarna merah segar.
“Sebetulnya ibu-ibu semua sudah pandai, cuma biasa cari yang murah. Konsekuensinya, karena cari murah, tidak perhatikan lagi kualitas,” kata drh Sabelina.
Pada sidak itu, Tim 1 Disnak Mimika menyasar pedagang di Pasar Sentral, Jalan Hasanuddin dan Jalan Budi Utomo. Sementara Tim 2 menyasar pedagang di eks pasar swadaya, Jalan Ki Hajar Dewantara, Jalan Yos Sudarso, Jalan Belibis dan Jalan Cenderawasih. (Ricky).