Manokwari, TP – Pedagang di Pasar Ikan Sanggeng, Manokwari sudah bersepakat untuk tidak berjualan pada setiap hari Minggu, mulai pukul 06.00 WIT hingga pukul 12.30 WIT. Kesepakatan itu diambil untuk menghindari ulah orang mabuk yang sering membuat keonaran pada Minggu pagi, termasuk untuk menghormati umat Kristen yang ingin menjalankan ibadah.
Ketua Pasar Ikan Sanggeng, Manokwari, Elia Msen mengaku, sejak 1990 hingga sekarang, Pasar Ikan Sanggeng tidak pernah istirahat, kecuali ada kejadian luar biasa, seperti bencana dan lain sebagainya.
Namun, ungkap Msen, dengan berjalannya waktu dan terkadang ada orang dari luar Kompleks Pasar Ikan datang untuk menenggak minuman keras (miras) pada malam minggu, kemudian pagi hari membuat keonaran, maka para pedagang dan nelayan merasa tidak nyaman.
“Dari hal itu, teman-teman pedagang berpikir kalau bisa Pasar Ikan ditutup hari Minggu pagi. Jadi, ditutup karena faktor sering ada orang minum dan mabuk pada malam Minggu hingga pagi, maka kami di sini sepakat kalau hari Minggu pagi itu kami tutup,” ujar Msen yang ditemui Tabura Pos di Pasar Ikan Sanggeng, Kamis (4/4).
Lanjut dia, kesepakatan para pedagang dan nelayan di Pasar Ikan Sanggeng itu dimulai pukul 06.00 WIT hingga pukul 12.30 WIT, lalu dibuka kembali pada pukul 13.00 WIT hingga selesai.
“Sejauh ini tidak ada masalah. Kita sudah jalankan aturan itu selama 2 minggu dan kami juga minta maaf hanya bisa sosialisasi lewat spanduk yang kami buat di depan. Intinya, pagi hari, Pasar Ikan Sanggeng tutup hingga siang, nanti jam 1 baru kita buka,” tambahnya.
Selain fator tersebut, sambung Msen, Manokwari juga dijuluki Kota Injil, maka tidak ada salahnya para pedagang dan masyarakat terlebih dahulu fokus untuk beribadah di gerejanya masing-masing.
“Kesepakatan ini murni dari hasil musyawarah kami sendiri di sini dan tidak ada intervensi dari siapa pun. Ke depan, kami juga akan terapkan aturan yang sama, khusus hari-hari besar keagamaan. Contohnya, kalau nanti pas Lebaran, kita juga rencana buat seperti ini. Artinya, Pasar Ikan ditutup dulu untuk menghormati teman-teman dalam beribadah,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat, Sudirman Simanihuruk mengapresiasi kesepakatan para pedagang Pasar Ikan Sanggeng yang memilih tutup pada Minggu pagi.
“Saya baru tahu hal itu, tetapi kalau alasan mereka itu dibuat atas kesepakatan bersama dan untuk tujuan baik, mau meluangkan waktu untuk beribadah, itu sesuatu yang harus didukung,” tegas Simanihuruk yang dimintai tanggapan Tabura Pos di ruang kerjanya, kemarin.
Diutarakan Kakanwil Kemenag, Kabupaten Manokwari juga dijuluki Kota Injil, maka tidak ada salahnya apabila masyarakat ingin meluangkan waktu untuk beribadah.
“Kalau bisa, tidak hanya di Pasar Ikan saja. Semoga dapat ditiru pengurus atau pedagang yang ada di pasar-pasar di Manokwari supaya difokuskan ada waktu ibadah,” kata Simanihuruk. [CR46-R1]