Manokwari, TP – Hingga saat ini masih ada pejabat eselon II yang bingung membuat uraian tugas dalam laporan kinerja. Padahal, laporan kinerja itulah yang harus disertakan ketika mengajukan pencairan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Jangankan staf, pejabat eselon II saja bingung membuat uraian tugas. Ada yang menulis pada jam 1 siang sampai jam 3 sore ada di ruangan,” ujar Sekda Kabupaten Manokwari, Aljabar Makatita ketika menjadi pembina apel di halaman kantor Bupati Manokwari, Rabu (6/3).
Tanpa menyebutkan siapa pejabat eselon II yang dimaksud, Makatita menjelaskan uraian tugas itu memuat pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan pejabat maupun staf pada waktu tertentu.
“Uraian tugas itu apa yang dikerjakan dari jam berapa sampai jam berapa. Di ruangan itu buat apa, baca aturan atau diskusi dengan staf atau apa,” katanya.
Dia juga menyebutkan bahwa masih ada pimpinan OPD yang membuat laporan kinerja dengan tulisan tangan. Padahal, ada perangkat computer atau laptop di ruangan kerjanya. “Ini menandakan pimpinan masa bodoh. Hari gini masih tulis tangan. Tidak ada laptop dan komputer di kantor kah?” sebutnya.
Dia meminta, ke depan, ASN harus lebih dipacu untuk bekerja menggunakan teknologi dengan kemampuan yang dimiliki. “Kalau tidak bisa, ada teman. Bisa diajarkan. Jadi bukan minta dibuatkan. Kalau minta diajarkan, kita siap mengembangkan kemampuan. Saya ingatkan ini semoga bisa memicu kinerja. Saya yakin tenaga muda bisa mengembangkan diri,” tukasnya. (BNB-R3) 