JAYAPURA, – Pasukan TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Batalyon Infanteri 751 Raider kembali diserang kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (31/1/2019).
Akibat penyerangan itu, Prada Laode Majid mengalami luka tembak di bahu kanan.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi membenarkan insiden penyerangan KKSB itu.
“Kejadian berlangsung sekitar pukul 08.55 WIT, ketika mereka hendak melakukan patroli rutin pasca kontak tembak dengan KKSB di Bandar Udara Perintis, Senin (28/1/2019) lalu,” kata Aidi dalam keterangan tertulisnya.
Aidi mengatakan ketika diberondong tembakan, anggota satgas langsung mencari perlindungan dan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak. Sejumlah personel yang berada di Pos lalu datang membantu rekan mereka.
“Dari penjelasan anggota di lapangan, arah tembakan berasal dari 3 arah yakni dari arah perbukitan di depan pos dan dari samping kiri dan kanan,” ujar Aidi.
Kehadiran personel tambahan ini berhasil mengendorkan perlawanan KKSB dan akhirnya memilih kabur. Saat dilakukan pengecekan personel, kata Aidi, diketahui Prada Laode mengalami luka tembak di bahu kanan.
“Prada Laode langsung mendapat pertolongan dari tim medis di Mapenduma. Kondisinya masih stabil dan saat ini menunggu proses evakuasi dari Timika,” kata Aidi.
Aidi menduga penyerangan itu sudah direncanakan KKSB, sehingga tembakan pertama telah disiapkan secara terbidik. Saat dilakukan pengejaran, personel TNI menemukan beberapa bercak darah.
“Belum diketahui, apakah ada korban jiwa dari KKSB, namun dari jejak yang ditinggalkan menunjukkan penyerangan ini sudah terencana sebelumnya,” papar Aidi.
“Pelaku penyerangan diduga kelompok Egianus Kogoya yang sebelumnya membantai pekerja PT Istaka Karya di Kecamatan Yigi. Menurut warga di Kecamatan Yigi, kelompok Egianus ini sering beroperasi di wilayah Mapenduma dan Mugi,” kata Aidi menjelaskan.
Kodam Cenderawasih telah memerintahkan jajarannya di Kabupaten Nduga, khususnya di Mapenduma untuk meningkatkan kewaspadaan pasca rangkaian penyerangan terhadap personel TNI.
“Secara keseluruhan kondisi Kecamatan Mapenduma saat ini masih kondusif dan situasi sudah kembali dikuasai pasukan TNI. Saat ini aktivitas warga sudah kembali normal,” katanya.
Evakuasi korban melalui udara belum bisa dilaksanakan sore ini karena kendala cuaca berkabut tebal di lokasi. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi bila cuaca sudah memungkinkan.
Prajurit yang mengalami luka tembak saat ini masih dalam perawatan oleh paramedis di pos.