Pasific Pos.com
Papua Barat

Rumbrawer Minta Pemprov Perjelas Pembangunan Sarana Keagamaan

Manokwari, TP – Anggota DPR Papua Barat, Daniel Rumbrawer meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat memperjelas dana hibah untuk pembangunan sarana keagamaan.

Pasalnya, kata anggota Fraksi Otsus ini, ada usulan pembangunan sarana keagamanaan di Pulau Lemon, Kabupaten Manokwari yang sampai sekarang tidak jelas.

Diungkapkannya, pada 2018, panitia pembangunan sarana keagamaan di Pulau Lemon sudah menyampaikan aspirasi tentang pembangunan sarana keagamaan Jemaat GKI Bahtera Utrek, Pulau Lemon. Selaku anggota dewan, dirinya melanjutkan aspirasi itu ke Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan.

“Saya dapat informasi waktu itu danaya sudah keluar. Saya suruh panitia ke sana ambil, tetapi saat saya tanya di Keuangan, katanya tidak masuk dalam sistem, sehingga saya bertanya, sistem yang mana sampai tidak masuk,” ungkap Rumbrawer kepada Tabura Pos di Kantor DPR Papua Barat, belum lama ini.

Ia menambahkan, aspirasi pembangunan sarana keagamaan oleh Jemaat Batra Pulau Lemon, kembali diusulkan pada 2019. “Tahun 2019, saya juga masih tunggu, tapi belum ada informasi yang pasti. Jadi, saya mohon kalau ada informasi yang pasti, kasih tahu biar saya sampaikan ke panitia supaya mereka juga sudah tahu,” katanya.

Gubernur, lanjut Rumbrawer, sudah berjanji ketika berkunjung ke Pulau Lemon, untuk membantu pembangunan sarana keagamaan di Pulau Lemon, tetapi hingga sekarang janji tersebut belum terealisasi.

“Saat itu, Gubernur menyerahkan 500 sak semen dan kabupaten 100 sak semen dan Gubernur sampaikan gagasan ini, apakah masuk dalam dana hibah,” tambahnya.

Dia mengaku sudah 2 kali mengusulkan pembangunan sarana keagamaan, tetapi tidak jelas. Untuk itu, Rumbrawer meminta Bagian Keuangan Pemprov Papua Barat memberikan penjelasan, apakah aspirasi pembangunan sarana keagamaan di Pulau Lemon terjawab atau tidak.

“Kalau memang tidak terjawab sampaikan supaya saya sampaikan ke panitia agar mereka tidak tunggu-tunggu dan tahu aspirasi terjawab atau tidak terjawab,” tukasnya.

Diutarakan Rumbrawer, untuk pembangunan sarana keagamaan, khususnya gedung gereja di Pulau Lemon yang pertama diusulkan sebesar Rp. 1,8 miliar lebih dan kedua kalinya disesuaikan dengan keuangan daerah.

“Intinya, kalau ada dan tidak ada, saya harap disampaikan ke masyarakat, karena saya juga dipilih oleh masyarakat dan tidak tahu periode berikutnya dapat lagi atau tidak,” tukasnya. [SDR-R1]