Pasific Pos.com
Papua Tengah

Rumah Warga di Pesisir Pantai Terancam Terkikis Abrasi

NABIRE – Cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini membuat puluhan rumah warga di pesisir pantai Kelurahan Kalibobo Distrik Nabire Kabupaten Nabire Papua terancam roboh akibat terkikis abrasi. Warga RT 8/RW 2 Kelurahan Kalibobo, Otto Wosiri kepada awak media belum lama ini menuturkan cuaca ekstrim dan tingginya gelombang laut di wilayah Nabire perairan Teluk Cenderawasih ini membuat kami resah.

“Gelombang laut cukup tinggi akhir-akhir ini, sehingga mengakibatkan terjadinya abrasi dan erosi sepanjang pesisir pantai di Kelurahan Kalibobo termasuk halaman rumah kami yang sudah mulai terkikis habis hingga menyentuh dapur rumah,” terangnya.

Ia menjelaskan saat mendirikan rumahnya pada tahun 2000 silam jarak antara rumah dengan bibir pantai 30 meter hingga 35 meter, namun akibat erosi kini jarak rumah dengan bibir pantai hanya menyisahkan sekira 3 meter. Repotnya lagi apabila terjadi air pasang dan gelombang tinggi dirinya tidak bisa beristirahat di malam hari, karena harus memperhatikan situasi gelombang laut yang ganas yang akan mengancam keselamatan keluarganya.

Menanggapi pernyataan warga Kalibobo terkait abrasi pantai tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nabire Blasius Nuhuyanan membenarkan bahwa gelombang tinggi akhir-akhir ini terus terjadi dan membuat abrasi.

Dikatakan, abrasi pantai yang terjadi sudah sejak tahun lalu didata oleh pihaknya baik mulai dari kawasan Teluk Kimi Samabusa hingga pantai Waroki Distrik Nabire Barat.

“Abrasi pantai ini bukan terjadi kali ini, artinya bahwa sudah bertahun-tahun terus terjadi dan mengakibatkan beberapa rumah warga terancam roboh baik yang ada di Kelurahan Kalibobo, Kampung Air Mandidi Samabusa Distrik Teluk Kimi, dan Kampung Waroki yaitu sebuah rumah ibadah nyaris roboh diterjang gelombang pasang,” kata Blasius.

Nuhuyanan menghimbau agar warga masyarakat tetap waspada dan berhati-hati dengan cuaca ekstrim dan gelombang tinggi yang terjadi. Ia pun meminta warga agar bersabar karena pihaknya bersama stakeholder terkait akan berkoordinasi dan berupaya mendorong aspirasi warga ke kepala daerah bahkan ke tingkat pusat untuk segera menyikapi permasalahan tersebut dengan membuat talut yang dapat melindungi kawasan pantai dan juga rumah warga dari hantaman ombak.

“Semoga masyarakat bersabar menunggu apa upaya-upaya yang bisa kita lakukan. Semua itu tergantung dari keuangan dan kemampuan daerah, kalau keuangan daerah cukup, keuangan negara cukup saya kira hal yang tidak mungkin pasti bisa kita kerjakan,” tandasnya.(wan)