MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Merauke, Alberth R.Rapami mengemukakan bahwa untuk Kampung Buti kurang lebih sejak 2016 hingga 2018 memang dana yang ada belum dicairkan karena kampungnya belum operasional saat itu. Namun per 1 Maret 2019 lalu pihaknya sudah mengoperasionalkan dan tahap pertama tahun 2016 juga sudah dicairkan dari alokasi dana kampung.
“Setelah kampung dioperasionalkan maka untuk sementara baru memiliki 4 RT sebagaimana yang menjadi cakupan dapil di kawasan RT yang bersangkutan,”terang Alberth kepada wartawan saat ditemui di Kantor Bupati Rabu lalu.
Lebih lanjut Alberth mengungkapkan, untuk total jumlah KK yang ada memang pihaknya belum mengetahui secara pasti khususnya berapa jiwa yang berdomisili di Kampung Buti tersebut. Adapun besar dana yang dicairkan baru 43 juta yang selanjutnya akan diperuntukkan untuk sejumlah kebutuhan antara lain pembiayaan operasional kantor, sewa kantor, pengadaan fasilitas kantor hingga honor kepala kampung.
Alberth menambahkan, terkait dengan belum dicairkan dana oleh sejumlah kampung karena dampak dari LPJ tahap kedua tahun 2018 yang rata-rata belum dipertanggungjawabkan sehingga dana yang ada masih berada di rekening kas kampung masing-masing. Dalam hal ini hampir seluruh kampung belum mencairkan karena hanya bisa dicairkan setelah ada rekomendasi dari pihak yang terkait yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung.