Pasific Pos.com
Papua Selatan

Rayakan Maulud Nabi Bersama Anggota, ‘Kapolres Untung Sangaji Tekankan Sejumlah Pesan’

Kapolres saat membaca shalawat bersama penceramah (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Mengenakan peci hitam dipadukan dengan seragam dinas kepolisiannya, Kapolres Merauke AKBP Ir.Untung Sangaji, M.Hum didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Merauke, Ny.Ndari yang mengenakan busana muslimah dengan hijab warna peach, sekitar pukul 08.00 WIT melangkahkan kaki menuju Masjid Al Hadi Polres Merauke yang hari itu menjadi tempat berlangsungnya peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah yang diadakan jajaran Polres Merauke, Jumat (5/11). Nampak hadir pula Wakapolres Merauke, Kompol Leonardo Yoga, SIK beserta sejumlah PJU serta anggota. Di bawah sorotan tema “Dengan meneladani akhlak dan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW kita wujudkan Polri Presisi yang dicintai masyarakat” nampak AKBP Untung Sangaji bersama jajaran dan juga para santri Pondok Pesantren DDI Lampu Satu lebur dalam suasana yang penuh dengan kebersamaan dan keakraban.

Hal yang sama juga terlihat antara Ketua Bhayangkari bersama pengurus cabang yang hadir pagi itu. Pada kesempatan tersebut, Polres Merauke juga memberikan tali asih kepada para santri sebagai bentuk kepedulian kepada sesama melalui momentum Maulud Nabi. “ Menjadi kebahagiaan tersendiri karena tahun ini kita bisa merayakan Maulud Nabi karena pada tahun sebelumnya masih dilanda pandemi sehingga belum sempat dilakukan. Sedikit cerita, sewaktu saya menjabat sebagai Kapolres Aceh Utara, hampir setiap saat pasti ada undangan menghadiri Maulud Nabi. Bisa dikatakan momentum yang penuh berkah dan suka cita ini dirayakan selama satu tahun. Dimana saja kita diundang, wajib datang. Bukti begitu besarnya cinta umat kepada sang Rasul,”jelas Untung Sangaji dalam sambutannya.

Ia menambahkan, Maulud Nabi menjadi momentum bagi jajaran kepolisian untuk mengingatkan diri akan pentingnya keteladan Rasul. Khususnya bagi umat Muslim yang mengerti tentang tasbih maka sudah diajarkan untuk bertasbih dengan semua orang. Sebab dalam hubungan antar manusia dengan manusia (hablum minannas), kita bertanggung jawab kepada semua orang dan mendoakan semua orang. Kalau kepada yang Maha Kuasa maka itu menjadi tanggung jawab masing-masing pribadi. Bahkan melangkahpun kita harus berdoa, bernapas juga demikian termasuk ketika memberikan air kepada orang maka harus didoakan. “Kita bersalaman dengan orang lainpun, kita mendoakan mereka. Begitupun saat melafalkan salam sebagai sesama Muslim, asalamualaikum warohmatullahi taala wabarakatuh, maka kita harus bisa menjawab salam tersebut,”jelasnya.

Sama halnya ketika berperang maka senjata dan peluru yang akan digunakan juga ikut didoakan namun bukan untuk membunuh melainkan demi melindungi banyak orang dan banyak pihak. “Saya minta jajaran yang hadir agar menyimak dengan baik ceramah dari ustad, saya bangga dengan kalian. Jika saya masih bertugas di sini maka Maulud Nabi bisa kita rayakan di tempat lain, tidak hanya di masjid namun bisa out door, di pantai atau di area persawahan, mengapa tidak,”pungkas Untung Sangaji. Sementara itu Ustad Wawan Gunawan selaku penceramah yang juga pimpinan Pondok Pesantren DDI Lampu Satu menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh Kapolres terkait dengan jawaban salam yang diawali dengan tarikan napas memiliki makna yang sangat mendalam. Sebab bagi orang-orang yang mampu mengatur napasnya untuk bertasbih, bershalawat dan ingat kepada Allah merupakan amal ibadah yang sangat besar pahalanya. Oleh sebab itu ia mengajak seluruh jajaran Polres Merauke untuk memaknai peringatan Maulud Nabi dengan baik agar lebih mengenal Ra
sulullah dan meneladani sifat-sifatnya.**