JAYAPURA – Kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan rumah dan kios milik warga terjadi di Kompleks Pasar Distrik Assue Kabupaten Mappi, Senin (25/2) sore pukul 16.15 WIT.
Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka. Dalam kejadian itu diperkirakan 700 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal bahkan kerugian ditaksir mencapai hingga milliaran Rupiah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM.Kamal mengungkapkan belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu, namun menurut keterangan saksi api berasal dari salah satu kios yang berada dilokasi kejadian sebelum merembet ke bangunan lainnya yang berdempetan.
Ia pun menrangkan api cepat menjalar karena saat kejadian angin kencang sehingga api begitu cepat merambat sehingga api sulit dipadamkan, selain itu juga bangunan terbuat dari semi permanen bahkan terdapat kios penjualan bahan bakar minyak.
“Api dapat dipadamkan sekitar 6 jam kemudian dengan alat seadanya oleh warga dan aparat kemanan setempat, mengingat sejauh ini di kabupaten Mappi tidak memiliki mobil pemadam kebakaran sehingga apabila terjadi musibah kebakaran sulit untuk dipadamkan,” jelasnya, Selasa (26/2) siang.
Kata Kamal, langkah-langkah kepolisian yang diambil dalam kasus ini yakni menerima laporan, mendatangi tkp dan olah tkp, meminta keterangan saksi, mengamankan barang bukti, melakukan penyelidikan dan penyidikan, mendata para korban. Sementara kasus kebakaran tersebut telah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Mappi.
“Sejauh ini sudah lebih dari lima orang saksi yang diperiksa untuk dimintai keterangan,” jelasnya
Ayah empat orang anak ini pun menambahkan saat ini para korban telah dievakuasi di tenda-tenda darurat oleh pemerintah daerah setempat, sembari pihak kepolisian melakukan pendataan dan mengumpulkan data kerugian yang dialami para korban dalam musibah itu.
“Kejadian itu diperkirakan ada 700 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencarian,” terangnya.
Sementara itu kebakaran hebat serupa yang mengakibatkan ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal pun pernah terjadi di Kota Jayapura dimana kejadian itu terjadi di Weref Distrik Jayapura Selatan pada 24 Oktober 2017 lalu.