TIMIKA, – Petugas kesehatan di Puskesmas Wakia hari itu tidak berada di tempat, sementara itu Viko Yan Samuel (7), anak dari Goreti Balubun warga Kampung Uta, Kecamatan Mimika Barat Tengah memerlukan perawatan segera. Sehingga Goreti Balubun memaksakan diri membawa anaknya ke Timika dan menjalani rawat inap di Klinik Puri Husada Timika, Kabupaten Mimika, Selasa (8/1/2019).
Sebelum menjalani rawat inap, Viko (7) yang diduga menderita penyakit muntah berak (muntaber) sempat diperiksa oleh dokter di Klinik Puri Husada, Senin (7/1/2019) siang.
Hasil pemeriksaan dokter, kata Ibu Goreti, penyakit anaknya karena bakteri dan selanjutnya memberi obat antibiotik, obat flu, dan obat anti mual.
“Pada Senin (7/1/2019) malam, kondisi Viko (7) kembali lemas setelah mengalami muntaber sehingga kembali dibawa ke klinik. Petugas klinik langsung menyarankan untuk rawat inap dan langsung memasang infus,” ujar Ibu Goreti di Timika, Selasa (8/1/2019).
Menurut Goreti, anaknya mulai terserang penyakit ini sejak Sabtu (5/1/2018) lalu. Ia sempat membawa anaknya ke Puskesmas Wakia, namun ia hanya mendapati gedung puskesmas yang tertutup tanpa satu orang pun petugas kesehatan.
“Viko (7) sempat diperiksa petugas Puskesmas Amar dan menyarankan untuk merujuk anak ini ke Timika. Petugas kesehatan hanya memberi obat diare dan oralit,” kata Goreti.
Selama perjalanan ke Timika, kata Ibu Goreti, anaknya sempat 5 kali mengalami muntaber di atas perahu. Ia hanya memberikan oralit serta ramuan tradisional daun jambu biji kepada anaknya.
“Bersyukur setelah perjalanan melalui sungai karena gelombang laut sedang tinggi, kami bisa sampai di Timika, Senin (7/1/2019) siang. Kami sempat bermalam di Kampung Ipaya menunggu air pasang di sungai,” ucap Ibu Goreti.
Keluar Dari Klinik
Selasa (8/1/2019) sore, Goreti mengaku terpaksa membawa anaknya keluar dari Klinik Puri Husada. “Saya habis bersitegang dengan doktek yang komplain karena telah berbicara kepada media bahwa anaknya terserang muntaber. Dokter tanya, kenapa bicara ke media bahwa penyakit anak ibu muntaber. Saya jawab, ya memang anak saya muntaber, harus jawab apa. Memang kenyataan anak saya muntaber dan ini kali ketiga ia menderita penyakit ini di Kampung Uta,” kata Goreti.
Goretipun pasrah merawat anaknya di rumah dengan ramuan tradisional.