Pasific Pos.com
HeadlineSosial & Politik

Puluhan Janda di Kampung Koya Tengah Mengeluh, Tak Pernah Dapat Bantuan dari Pemerintah

Anggota DPR Papua, Mathea Mamoyou,SSos dalam sesi foto bersama Pastor Jhon Jonga dan puluhan ibu-ibu janda di Kampung Koya Tengah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, pada akhir pekan kemarin. (foto Tiara).

Jayapura – Anggota DPR Papua, Mathea Mamoyou, SSos mengunjungi puluhan ibu-ibu janda yang ada di Kampung Koya Tengah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura sambil lakukan tatap muka serta memberikan bantuan bahan makanan kepada puluhan janda yang bermukim di kampung tersebut, Minggu 29 Agustus 2021.

Pada kesempatan itu, puluhan ibu-ibu janda mengeluh, lantaran selama ini mereka diabaikan dan tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Apalagi, ditengah penyebaran pandemic Covid-19, mereka mengaku juga tidak ada yang memberikan bantuan sama sekali, baik itu bantuan berupa uang tunai ataupun bahan makanan (bama), itu belum ada dari pemerintah hingga saat ini.

Hal ini diungkapkan oleh seorang warga dalam tatap muka bersama Anggota DPR Papua Mathea Mamoyou, dengan harapan keluhan mereka ini dapat diteruskan ke pemerintah, baik kota maupun Pemprov.

Kegiatan kunjungan dan tatap muka dengan masyarakat dan tokoh agama berlangsung di Gereja St Petrus, Kampung Koya Tengah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, pada akhir pekan kemarin.

“Memang kami dengar ada bantuan dana Covid-19, tapi kami tidak pernah dapat bantuan itu. Baik uang tunai kah, atau bama kah, itu sama sekali tidak ada, “ungkap salah seorang warga dalam tatap muka itu dengan masyarakat dan tokoh agama di Gereja St Petrus, Kampung Koya Tengah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, akhir pekan kemarin

Hal senada, warga lainnya juga mengaku tidak pernah mendapatkan rumah bantuan, air bersih dan lainnya, padahal mereka tidak jauh tinggal dari Kota Jayapura.

Sementara itu, Pastor Jhon Jonga menjelaskan, jika dalam 8 bulan berada di Kampung Koya Tengah, Muaratami, Kota Jayapura telah memberikan pelayanan di daerah ini, sehingga mengetahui kondisi warga setempat, termasuk para janda dan anak yatim di kampung itu.

“Ini kampung kecil ini, ada dana desa yang besar katanya. Tapi, tidak ada pendidikan anak atau beasiswa. Ini menyedihkan sekali. Termasuk perumahan dan air bersih belum ada hingga hari ini,” ungkap Pastor Jhon Jonga.

Dikatakan, meskipun air sumur yang telah ditelitinya, PH-nya 4,3. Tapi itu berarti tidak sehat untuk diminum atau tidak layak diminum. Padahal dekat dari Kota Jayapura, namun warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Selain itu, Pastor Jhon Jonga juga mengungkapkan warga Kampung Koya Tengah menurut sejarahnya adalah mereka berasal dari Pegunungan Bintang dan Boven Digoel yang pada tahun 1980-an, oleh Uskup Mgr. Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, OFM yang membeli tanah 10 hektar untuk warga, namun untuk kebun tidak ada, sehingga warga selama ini hanya mengandalkan hasil jualan pinang dan berkebun dengan system sewa kepada Ondoafi.

Soal tingkat kesejahteraan dan kesehatan, Pastor Jhon Jonga pun mengungkapkan jika sampai sekarang belum ada vaksinasi, karena belum ada sosialisasi.

“Jadi, hampir mayoritas warga Koya Tengah belum divaksin. Saya takut ini, jangan sampai ketika Corono masuk ke kampung ini, tentu akan lebih bahaya. Nah, ini perlu sosialisasi, sehingga menurut saya Pak Wali Kota harus serius menangani masyarakat Kota yang berlaku seperti orang Kampung ini,” tandas Pastor Jhon Jonga.

Namun pada kesempata ini, Pastor Jhon Jonga menyampaikan terimakasih kepada Anggota DPR Papua, Mathea Mamoyou yang telah berkunjung dan memberikan bantuan bama kepada 31 janda dan 68 anak yang ada di Kampung Koya Tengah ini.

“Apapun yang diberikan oleh beliau, saya rasa meraka akan bahagia karena itu kebutuhan mereka saat ini,” ujar Pastor.

Dalam kunjungannya, selain menyerap aspirasi, Anggota Komisi IV DPR Papua juga memberikan bantuan bama berupa beras, telur, mie instan, minyak goreng, gula pasir dan teh kepada para janda yang ada di Kampung Koya Tengah, Muaratami ini.

“Saya terharu sekali, ternyata banyak sekali ibu – ibu janda di kampung ini. Namun kedatangan saya disini memberikan memotivasi kepada mereka, untuk bagaimana mereka harus kuat menjalani hidup ini,” ujar Mathea sapaan akrab Politisi PDI Perjuangan ini.

Untuk itu, Mathea Mamoyou berharap pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap warga Kampung Koya Tengah, Muatarami, Kota Jayapura ini.

Apalagi, sambung Mathea, masyarakat hanya ingin mencari kedamaian ditengah hidup yang susah di kampung itu, dengan mengandalkan jualan pinang dan berkebun dengan menyewa tanah dari Ondoafi.

“Saudara-saudra kita ini, mereka datang dari Pegunungan Bintang dan Boven Digoel ke Kota Jayapura diatas 10 hektar tanah dan hidup di sini, tapi ternyata mereka banyak yang sudah menjanda. Jadi saya harap pemerintah juga dapat memperhatikan mereka. Apalagi ada dana Otsus yang bisa digunakan membantu mereka, sehingga mereka ini juga harus diperhatikan,” tandas Mathea Mamoyou. (Tiara).