Timika, Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Mimika menggelar kejuarann internal, Sabtu (20/4) hingga Minggu (21/4) di Gedung Serba Guna Masjid Ar Rahman untuk ajang pencarian bibit
Ketua Dewan PSHT Cabang Mimika, Muhammad Bashar menjelaskan, kejuaraan tersebut untuk menjaring dan mempersiapkan atlet-atlet untuk menghadapi turnamen-turnamen baik lokal hingga skala nasional.
“Dengan harapan dari kejuaraan ini didapatkan atlet potensial yang akan kita bina ke depan. Kita siapkan, paling tidak Mei atau Juni kita akan hadapi Kejurnas PSHT di Jakarta Selatan,” kata Bashar kepada wartawan di sela kejuaraan.
Kejuaraan internal itu juga merupakan tindak lanjut dari kedatangan pelatih dari PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) memberikan materi kepelatihan ke jajaran pelatih PSHT. Sebanyak 40 atlet putra putri adu ketangkasan dalam kejuaraan tersebut
Perguruan Pencak Silat PSHT Cabang Mimika berdiri pada kisaran awal 90an. Dalam perkembangannya anggota PSHT kini sudah berjumlah sampai 5.000 orang yang tersebar di tujuh ranting. PSHT merupakan satu dari 16 perguruan yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Kabupaten Mimika.
“Kami target ada anak anak kita nanti yang bisa bertanding di ajang nasional dan internasioanl,” kata Bashar yang juga merupakan Wasit – Juri nasional PB IPSI.
Pencak silat, jelasnya merupakan budaya warisan leluhur yang mesti dijaga. Bahkan, saat ini pencak silat sebagai olah raga telah banyak dipelajari oleh warga negara lain. Olah raga pencak silat sendiri merupakan salah satu andalan Indonesia pada ajang internasional. Asian Games kemarin misalnya, cabang pencak silat jadi salah satu penyumbang medali emas terbanyak.
Filosofi pencak silat menurutnya merupakan olah raga melatih ketangkasan menjaga dan membela diri. Lebih dari itu, pencak silat untuk menjaga kesehatan. Selain olah fisik, dalam pencak silat, anggota perguruan juga mendapatkan materi dan pendidikan kerohanian.
“Kalau tujuan PSHT adalah mendidik manusia berbudi luhur yang tahu benar dan salah. Artinya mendidik manusia berbudi yang berpihak kepada kebenaran,” jelas Bashar. (Ricky).