Pasific Pos.com
Papua Selatan

Produksi Tambang Menurun Akibatkan Kontraksi Ekonomi

MERAUKE,ARAFURA,-Kinerja perekenomian pada triwulan IV 2018 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan IV 2018 terkontraksi sebesar -17,80% (yoy), menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,35% (yoy). Kontraksi ekonomi Papua pada triwulan IV 2018 disebabkan oleh mulai menurunnya produksi tambang terbesar di Papua yang telah memasuki fase akhir pertambangan terbuka serta sejalan dengan proses transisi dari pertambangan terbuka ke tambang bawah tanah.

Hal tersebut disampaikan Manager Tim Advissory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua pada kegiatan diseminasi kajian ekonomi keuangan regional yang rilis Februari 2019 di Swiss-Belhotel belum lama ini. Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Papua secara tahunan pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi sebesar 7,33% (yoy) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 yang tumbuh sebesar 4,64% (yoy). Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja ekonomi Papua pada triwulan IV 2018 ditopang oleh LU kontruksi di tengah menurunnya LU pertambangan dan penggalian.

LU konstruksi tumbuh  sebesar 8,12% (yoy) pada triwulan IV 2018 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 7,63% (yoy). Sementara itu LU pertambangan  dan penggalian terkontraksi sebesar -43,68% (yoy) menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 7,65% (yoy) seiring dengan penurunaan produksi tambang utama. Untuk keseluruhan tahun 2018, kinerja LU pertambangan yang tinggi sejalan dengan mulai memasukinya tahap akhir pertambangan terbuka Grasberg yang memiliki kualitas biji yang lebih baik sehingga memiliki kandungan konsentrant yang tinggi.

Lebih lanjut dijelaskan, pada tahun 2017 LU pertambangn tumbuh rendah akibat berbagai masalah operasional. Dari sisi pengeluaran pada triwulan IV 2018 peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar di tengah penurunan ekspor luar negeri yang terkontraksi cukup dalam. Kinerja konsumsi rumah tangga (RT) tumbuh sebesar 5,23% (yoy) pada triwulan IV 2018 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 4,66% (yoy). Peningkatan konsumsi RT pada triwulan IV 2018 didorong oleh adanya perayaan hari besar keagamaan  nasional yakni Natal dan tahun baru. Kemudian pembentukan modal tetap bruto sebesar 12,92% (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,61% (yoy).