Pasific Pos.com
Opini

PRESIDEN JOKOWI, SOSOK YANG DISEGANI BERBAGAI PEMIMPIN DUNIA DI AMERIKA SERIKAT

Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar

Oleh: Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar

Tulisan ini saya buat, untuk menjawab nyinyiran beberapa orang yang meragukan karisma dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Amerika Serikat saat ini. Justru berkebalikan dengan komentar negatif orang-orang tersebut, Pak Jokowi sangatlah disanjung oleh pimpinan perwakilan negara, dunia usaha internasional, dan juga pemerintah Amerika Serikat!.

Saya membuat tulisan ini dengan posisi saat ini berada di Amerika Serikat dalam rangka tugas kerja, walaupun saya tidak bergabung dengan rombongan kunjungan Kerja Presiden dalam rangka KTT AS-ASEAN yang tengah berlangsung saat ini. Akan tetapi, 2 minggu sebelum Presiden datang berkunjung, saya sebagai Direktur Eksekutif Kadin Kabupaten Mimika, sekaligus anggota Dewan Penasihat acara Pre Summit Y20, yang merupakan bagian dari acara Pertemuan G20 yang akan dilakukan di Indonesia nanti, ikut mendampingi Ketua Umum Kadin Pusat, bapak Arsjad Rasjid, dan Chairwoman G20, Ibu Shinta Kamdani, bersama rombongan Kadin seluruh Indonesia melakukan pertemuan-pertemuan awal dengan beberapa pimpinan, CEO, dan organisasi dunia.

Dalam pekan yang sama, saya juga sempat mendampingi Bapak Luhut Binsar Panjaitan (LBP), Menkomarves Indonesia, bertemu dengan beberapa pimpinan pemerintah, dan perusahaan besar Dunia, dan sempat juga beraudiensi dengan Ibu Sri Mulyani, yang juga mewakili Indonesia dalam rapat bersama-sama dengan Menteri-menteri Keuangan Se-dunia. Salah satu momen yang paling viral kala itu adalah pertemuan Pak LBP dengan CEO Tesla dan pembeli twitter: Elon Musk.

Dalam rapat bersama dengan John Kerry, Ketua Unit Perubahan Iklim Amerika Serikat, kepada Ketua Kadin Pusat, beliau menyampaikan Pujian atas kepemimpinan Presiden Jokowi, yang dalam arus deras tuntutan percepatan pembangunan Indonesia, tetap memegang teguh prinsip-prinsip keberlanjutan. Amerika Serikat melalui beliau juga akan terus mendorong aksi-aksi nyata percepatan pembangunan berkelanjutan.

Saya sebagai Duta SDGs (Pembangunan berkelanjutan Indonesia) Kementerian Bappenas RI, dalam rapat bersama dengan Ekonomis Bank Dunia, di hari yang berbeda, menjelaskan komitmen Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Inpres No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang menjadi acuan seluruh pemerintah daerah untuk menyusun rencana pembangunannya berdasarkan azas keberlanjutan. Ini Jelas komitmen Presiden, yang juga mendapat apresiasi dari Unit Perubahan Iklim yang diketuai oleh Mantan Menteri Luar Negeri Amerika serikat tersebut.

Dalam rapat bersama dengan USA Chamber of Commerce, pujian juga dilayangkan atas dukungan Presiden terhadap pengembangan sektor digital di Indonesia yang sempat menjadi tolak ukur amerika serikat juga. Perlu diketahui, bahwa dalam Pakta Perjanjian Internasional yang sedang didorong Amerika Serikat, yang diberi nama: Indo-Pacific Strategy, pengembangan UMKM dan Sektor Digital menjadi prioritas kerjasama amerika serikat dengan negara-negara asia dan pacific, dan Indonesia dijadikan mercusuar.

Hal ini tentunya sangat berdasar sekali, karena saat itu, saya bercerita kepada salah satu pejabat USA Chamber of Commerce yang hadir, tentang 2 Rapat Terbatas nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara di tahun 2020 dan 2021. Dalam rapat tersebut, beliau meminta untuk disusun dan di eksekusinya sebuah strategi transformasi digital. Beliau juga memberikan arahan anggaran, pengembangan SDM, dan regulasi yang memberikan atmosfir yang kondusif bagi pengembangan sektor digital dan hasilnya dapat kita lihat, dengan banyaknya start up dan sektor digital yang tumbuh.

Hasilnya apa? Dibawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia berhasil menelurkan 2.346 start-up, salah satu yang terbesar, dan negara dengan jumlah Start-up terbanyak kelima di Dunia. 2 Start Up Indonesia bahkan akan menjadi acuan pembelajaran bisnis di sekolah bisnis ternama di Amerika Serikat.

Presiden menyampaikan lagi terkait kemajuan digital, seperti yang saya tulis di paragraf atas, dalam pidato resminya di depan para pemimpin usaha (CEO) dunia, yang dapat dilhat di kanal youtube resmi Sekretariat Negara dalam pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya. dalam kutipan pidatonya sebagai berikut:

“Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi,” ujar Presiden.

Sebagai informasi, di akhir kunjungan Presiden Jokowi, bersama-sama dengan Para Pemimpin ASEAN lain, beliau dijamu makan malam oleh Presiden Amerika Serikat: Joe Biden dan disapa dengan hangat oleh beliau. Secara pribadi, Presiden juga dijamu resmi oleh Wakil Presiden Amerika Serikat, yang adalah Wapres Perempuan, dan berkulit hitam pertama di Amerika Serikat: Kamala Harris.

Bapak Presiden diam dalam setiap hujatan dan sindiran orang-orang, namun pancainderanya setiap saat bekerja untuk Indonesia dan untuk kepentingan hampir 270 juta masyarakat Indonesia dari sabang sampai Merauke. Sosok kepemimpinan yang down to earth, namun sangat “transformatif”, dalam membawa Indonesia dalam kancah pencaturan global, dan hari ini Indonesia adalah penyeimbang dua kepetingan besar dunia, dan Jokowi hadir membawa harmoni dunia.

Jangan lupa! Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20, saat ini tidak lepas dari proses lobi tim yang ditunjuk Presiden. Momen ini sangat penting bagi Indonesia, karena negara yang tergabung dalam G20, yakni 20 negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar, mewakili 60 persen Penduduk dunia, 75 perdagangan dunia dan 80 persen PDB dunia, dan 20 negara besar dunia itu akan bertemu dan berkumpul di negara kita: Indonesia pada akhir tahun ini.

Begitulah sedikit gambaran betapa Presiden dihargai dan dihormati oleh berbagai pimpinan dunia, dan kalau sebagian warga dari negara yang beliau pimpin, terus-terusan mediskreditkan kepemimpinannya, sementara beliau dihormati di luar sana, saya sudah tidak mengerti lagi ini fenomena apa sebenarnya ini. Mungkin ini fenomena “hati” dan fenomena “mental” saja, yang masih susah mengakui Prestasi demi prestasi presiden Jokowi, yang menurut saya, harus segera disembuhkan, agar Indonesia yang kita cintai ini bisa segera maju menjadi negara yang kuat dan terpandang di mata global.