MERAUKE,ARAFURA,-Pertempuran penuh semangat membela negara di Laut Arafuru telah memberikan keteladanan sejati tentang nilai dan semangat kejuangan yakni sikap ksatria, rela berkorban dan tak pernah gentar menghadapi musuh dalam mempertahankan wilayah kedaulatan NKRI. Oleh sebab itu nilai-nilai kejuangan tersebut harus diwarisi oleh seluruh prajurit TNI Angkatan Laut agar tetap tegar dan pantang menyerah menghadapi berbagai tantangan.
Demikian dikemukakan Kasal, Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, SE, MM dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wadan Lantamal XI Merauke, Kolonel Laut (P) Jatmiko Hariyono pada upacara peringatan Hari Dharma Samudera di Mako Lantamal XI kemarin. Dijelaskan, upacara yang dilakukan setiap tahun hakikatnya merupakan bentuk penghormatan kita kepada seluruh pahlawan sekaligus untuk mengenang peristiwa yang terjadi di Laut Arafuru 57 tahun silam.
Pertempuran yang terjadi pada 15 Januari 1962 merupakan peristiwa heroik dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Tiga kapal cepat yaitu ALRI, RI Harimau, RI Matjan Tutul dan RI Matjan Kumbang berjibaku melawan tiga kapal kombatan utama dan sebuah pesawat udara Angkatan Laut Belanda. Ketiga kapal tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Chusus-9 atau STC-9 dengan mengemban misi infiltrasi mendaratkan pasukan Angkatan Darat di timur Kaimana sebagai langkah awal perjuangan Trikora.
Namun demikan saat menuju daerah operasi ketiga kapal perang berjenis MTB tersebut diserang oleh kekuatan armada tempur Belanda. Hal senada juga diungkapkan Danlantamal XI Merauke, Brigjen TNI (Mar) I Ketut Suarya saat ditemui wartawan di Pelabuhan Perikanan Nusantara bahwa peringatan Hari Dharma Samudera merupakan momentum penting bagi pembinaan personil TNI Angkatan Laut secara keseluruhan sebab merupakan hari penting peringatan sejarah pertempuran di Laut Aru dimana Angkatan Laut pada masa itu menghadapi pertempuran guna merebut kembali Papua yang ketika itu masih disebut Irian Barat.
“Sejarah ini memiliki arti penting khususnya bagi kita sebagai prajurit TNI Angkatan Laut untuk selalu menjadikan sejarah itu sebagai upaya untuk meningkatkan disiplin dan sarana pembinaan generasi muda TNI Angkatan Laut di masa yang akan datang,”ujarnya.