ARSO – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Keerom menyumbang 12 atletnya untuk mewakili kontingen Papua dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Hal itu disampaikan Ketua KONI Kabupaten Keerom, Piter Gusbager kepada pers usai pelantikan pengurus KONI, Selasa, 9 Juni 2020.
Piter mengatakan 12 atlet tersebut mewakili cabang olahraga Tinju (1 orang), PASI (2 orang), Forki (1 orang) Pencat Silat (3 orang) Bola Tangan (4 oran) dan Wushu (1 orang).
“KONI Kabupaten Keerom berkontribusi menyumbang 12 atlet untuk mewakili kontingen Papua dalam ajang PON XX 2021 mendatang,” ujarnya.
Piter Gusbager yang juga selaku Wakil Bupati Keerom mengapresiasi pemanggilan 12 atlet ke ajang PON XX Papua. Sebab, hal itu menunjukkan bahwa Keerom yang dikenal dengan Motto “Tamne Yisan Kefase” sering menyumbang atlet untuk kontingen Papua di ajang event Nasional.
“Saya sangat bangga karena KONI Keerom masih berkontribusi bagi Papua. Ini kebanggaan bagi kami sebagai warga Keerom,” ujarnya.
Oleh karena itu, Piter mengharapkan kepada Pengurus Cabang Olahraga di Kabupaten Keerom untuk tidak vakum dan setiap tahun harus membuat event olahraga.
Menurutnya, dalam Kejuaraan Nasional Karate Piala Panglima TNI ke-VII 2019 lalu, Atlet Karate Papua berhasil menyabet medali perunggu.
Dengan demikian, harapan kami, atlet Keerom dapat meraih hasil yang lebih baik untuk kontingen Papua pada event empat tahunan tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya berharap pembinaan olahraga di Kabupaten Keerom kembali bangkit.
“Kami berharap kegiatan pembinaan olahraga di Keerom berjalan dengan optimal. Karena hampir 2 tahun ini terjadi kevakuman,” harapan Kenius.
Menurut Kenius, Pemkab Keerom perlu evaluasi kenapa sampai tidak ada cabang olahraga PON dipertandingan di Kabupaten Keerom, atau penunjukan Keerom sebagai salah satu cluster penyelenggara.
“Penting untuk pemeritah Keerom serius dalam pembinaan olahraga, perlu dianggarkan cukup untuk pembinaan olahraga. Sehingga ini menjadi catatan penting untuk pengurus KONI saat ini agar bisa membuat metode sistem pembinaan olahraga yang baik,” ucapnya.
