Jayapura – Anggota Komisi IV DPR Papua dari Fraksi NasDem, Dr. Ir. Albert Merauje menyatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan hearing dialog bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua membahas tentang program-program 2024 yang sudah selesai dan yang belum terselesaikan.
Dijelaskannya, dari hearing tersebut, Kepala Dinas PU Provinsi Papua juga menyampaikan bahwa ada satu kegiatan mereka yaitu pekerjaan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di intake Siborgonyi.
Hanya saja kata Albert, proyek pekerjaan yang ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Papua mengalami kendala saat itu.
“Proyek pekerjaan tahun anggaran 2024 – 2025 ini sempat terhambat karena tidak titik temu antara masyarakat adat dengan Dinas PU Papua. Sehingga terjadi pamalangan yang dilakukan oleh masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat,”kata Albert Merauje kepada Pasific Pos ketika ditemui di ruang kerjanya, pada Jumat, 21 Maret 2025.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya pekerjaan SPAM di intake Siborgonyi ini sempat terancam batal dikarenakan adanya tuntutan pemilik hak ulayat yang wilayahnya dilalui jaringan pipa distribusi dan lokasi pembangunan intake.
Namun lanjut Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR Papua itu, Pemkot Jayapura melalui kebijakkan Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo telah menyelesaikan permasalahan pemalangan tersebut dengan masyarakat adat setempat dan sudah sepakat untuk membuka palang, setelah melakukan mediasi dengan mereka.
“Pemkot Jayapura telah menyiapkan anggaran sebesar Rp.500 juta untuk membuka palang. Anggaran ini nantinya akan diberikan kepada beberapa suku yang melakukan pemalangan sebagai pemilik hak ulayat. Kini pihak PDAM Jayapura sudah bisa kembali melakukan penyambungan pipa air dari intake sungai siborgonyi tersebut,”ujar Albert.
Kendati demikian, legislator Papua ini berharap dengan adanya pembangunan SPAM, nantinya di tahun ini masyarakat akhirnya bisa terlayani kebutuhan air bersih dengan baik dan lancar.
“Kalau sudah terpasang, masyarakat juga bisa terlayani dengan baik dan lancar,” imbuhnya.
Untuk itu, Albert menambahkan, ada beberapa titik pembangunan SPAM diantaranya di Kampung Tiba tiba, Engros dan di wilayah lainnya di Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura sampai di Abe Pantai.
” Air ini adalah kebutuhan pokok, sehingga saya sebagai anggota dewan dan wakil rakyat harus mendengar kelukesah dari masyarakat,” imbuhnya. (Tiara).