Pasific Pos.com
Papua Selatan

Polairud Gencarkan Patroli Dan Sosialisasi

Personil saat persiapan berpatroli (foto:ist)

MERAUKE,ARAFURA,-Di bawah kepemimpinan Iptu Okto Samosir, SH selaku Kasat Polairud Polres Merauke maka sejumlah terobosan terus dilakukan demi peningkatan kinerja pasca pertambahan usia Polairud beberapa waktu lalu dan pesan yang telah di sampaikan oleh AKBP Ir.Untung Sangaji, M.Hum selaku Kapolres. Di antaranya dengan menggencarkan patroli di wilayah perairan Merauke yang dilaksanakan dua kali, yakni pada pagi dan malam hari. Adapun waktu yang lokasinya juga berbeda dengan menggunakan speed boat polisi 20 milik Polairud.

Belum lama ini, tepat pukul 02.00 WIT, personil bertolak dari dermaga pintu air lalu melalui rute seputaran kolam bandar Merauke. Pada pukul 02.30 WIT, personil yang berjumlah empat orang melintasi dermaga Sat Rol AL dan situasi dilaporkan aman dan terkendali. Kemudian pada pukul 03.10 WIT, personil tiba di muara Merauke dan menyambangi KMN. RAFRI JAYA 1 GT 26 No.2274/GGe 2017 PPI No 6956/N dengan nahkoda atas nama Jefrizal dan pemilik kapal, Supian Hadi. Jenis kapal jaring dengan jumlah ABK sebanyak 6 orang.

“Saat pemeriksaan dokumen kapal kami juga memberikan himbauan keselamatan, yaitu harus patuh dalam perijinan berlayar, terapkan prokes dan harus membawa peralatan keselamatan di laut. Selama pelaksanaan patroli, situasi perairan Merauke masih aman dan terkendali,”jelas Iptu Okto. Di lain kesempatan, Iptu Okto juga hadir memberikan materi pada kegiatan sosialisasi dan bimtek operator radio untuk nelayan (SRC/LRC) oleh Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Merauke dan Pelabuhan Perikanan (PPN) Nusantara Merauke yang bertempat di aula Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara.

Selain Iptu Okto, hadir sejumlah pemateri lainnya yaitu Susanto Masita selaku Kepala Pelabuhan Perikanan Merauke, Makmur, ST, M.Si dan Marulan Denamik, SE dari Balai Monitor SFR Kelas II Merauke, Llfrida dari Distrik Navigasi dan Monalisa M. Amanupunyo selaku Koordinator Tata Usaha PPN Merauke. Iptu Okto menyampaikan bahwa sosialisasi ini sangat membantu para nelayan karena dapat melaporkan kejadian secara cepat kepada sesama nelayan maupun pihak yang berwajib. Oleh sebab itu radio sebagai alat komunikasi wajib dimiliki oleh nelayan sebagai persyaratan kapal nelayan dapat keluar melaut.**