PLN UIP MPA Tingkatkan Akses dan Kualitas Pembelajaran Digital di Halmahera Utara
Halmahera Utara – Sebagai wujud komitmen terhadap pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada dampak berkelanjutan, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) melaksanakan pengukuran dampak program Digitalisasi Lingkungan Sekolah dan Penyediaan Internet Pintar di SMK Plus Halmahera Utara melalui metode Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak sosial yang signifikan dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dan kesiapan sumber daya manusia di bidang pendidikan vokasi.
Berdasarkan analisis SROI, program ini menghasilkan nilai sebesar 1:1,005, yang berarti setiap Rp1 investasi yang dikeluarkan PLN mampu menciptakan nilai manfaat sosial sebesar Rp1,005 bagi siswa, tenaga pendidik, dan lingkungan sekolah.
Sementara itu, hasil pengukuran IKM menunjukkan skor 88,27 yang berada dalam kategori “Sangat Baik”. Skor tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepuasan pihak sekolah terhadap relevansi program, kualitas fasilitas digital, serta manfaat nyata yang dirasakan dalam proses belajar mengajar.
Program digitalisasi lingkungan sekolah dan penyediaan internet pintar ini berperan penting dalam meningkatkan akses terhadap sumber belajar digital, memperluas wawasan teknologi informasi, serta mendukung penerapan pembelajaran berbasis digital.
Dampak lanjutannya terlihat pada meningkatnya efektivitas pembelajaran, literasi digital siswa, serta kesiapan lulusan SMK dalam menghadapi kebutuhan dunia kerja.
Kepala SMK Plus Halmahera Utara, Julianus Djako menyampaikan bahwa program TJSL PLN telah membawa perubahan positif bagi ekosistem pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
“Keberadaan fasilitas digital dan akses internet yang stabil sangat membantu proses pembelajaran. Guru dan siswa kini lebih mudah mengakses materi, mengembangkan kompetensi digital, dan mengikuti perkembangan teknologi. Program ini benar-benar menjawab kebutuhan sekolah kami,” ungkap Julianus.
Dia juga mengapresiasi langkah PLN yang tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga melakukan pengukuran dampak secara terukur dan partisipatif.
Sementara itu, General Manager PLN UIP MPA, Nur Hardiyanto, menegaskan bahwa hasil pengukuran ini menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan melalui program TJSL yang berdampak.
“Nilai SROI sebesar 1:1,005 dan skor IKM 88,27 menunjukkan bahwa program digitalisasi sekolah ini memberikan manfaat nyata dan dirasakan langsung oleh penerima manfaat. PLN berkomitmen untuk terus menghadirkan program TJSL yang memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi masyarakat,” jelasnya, Rabu (31/12/2025).
Nur Hardiyanto menyampaikan bahwa hasil evaluasi ini akan menjadi dasar pengembangan program serupa di masa mendatang.
“Pengukuran berbasis SROI dan IKM menjadi pijakan penting bagi PLN dalam menyempurnakan dan mereplikasi program pemberdayaan di sektor pendidikan agar semakin tepat sasaran, adaptif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui program ini, PLN UIP MPA menegaskan perannya sebagai mitra strategis pembangunan yang tidak hanya berfokus pada penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menciptakan sumber daya manusia unggul melalui transformasi digital di sektor pendidikan.
