PLN UIP MPA Dorong Modernisasi Pertanian
Jayapura – Dalam suasana refleksi akhir tahun, Benhur Tomi Mano menyampaikan pesan kebangsaan dan kemanusiaan kepada masyarakat untuk menutup tahun 2025 dengan hati yang lapang serta menyambut tahun 2026 dengan harapan yang diwujudkan melalui kerja nyata.
Dalam pesannya, dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berhenti sejenak di penghujung tahun, melihat kembali perjalanan yang telah dilalui bukan untuk menyesali, melainkan untuk memahami dan belajar dari setiap proses kehidupan.
Dia menegaskan bahwa perjalanan hidup tidak selalu mudah dan lurus, namun penuh dengan dinamika, tantangan, serta doa-doa yang belum semuanya terjawab.
“Tahun ini mengajarkan kita bahwa hidup bukan hanya tentang menang dan berhasil, tetapi tentang bertahan dengan iman, berjalan dengan harapan, dan tetap mengasihi dalam keterbatasan,” ujarnya.
Dia juga menekankan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan beragama dan sosial, seperti kesadaran bahwa hidup adalah anugerah, serta pentingnya membawa kasih, pengampunan, dan pengharapan ke dalam kehidupan keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
Menurutnya, perbedaan adalah realitas yang tidak dapat dihindari, namun justru menjadi ruang untuk menguji kebersamaan dan kepedulian satu sama lain.
Dalam refleksi tersebut, BTM mengakui bahwa tahun 2025 meninggalkan kelelahan bagi banyak orang, baik karena tuntutan ekonomi, perjuangan keadilan, maupun harapan yang belum terwujud. Namun ia menegaskan bahwa kelelahan bukan tanda kekalahan, melainkan bukti kepedulian dan semangat untuk terus berjuang.
BTM juga mengajak masyarakat untuk bersikap jujur terhadap berbagai kekurangan yang terjadi sepanjang tahun, baik dalam pelayanan, kebijakan, maupun relasi sosial. Di akhir tahun, ia mengimbau agar perbedaan tidak diperbesar, melainkan disikapi dengan kesediaan untuk saling memaafkan dan memperbaiki diri.
Dia menekankan bahwa bangsa dan daerah tidak dibangun oleh manusia yang sempurna, tetapi oleh mereka yang mau belajar dari kekurangan dan bekerja dengan setia, bahkan dalam diam. Menurutnya, ke depan bangsa ini membutuhkan lebih banyak kejujuran, keteladanan, dan kepedulian dibandingkan kemarahan, janji, atau kepentingan pribadi.
Menutup pesannya, BTM mengajak masyarakat untuk mengakhiri tahun 2025 dengan rasa syukur atas keluarga, lingkungan yang saling menopang, serta tanah yang terus memberi kehidupan.
Dirinya juga mengajak semua pihak menyambut tahun 2026 dengan harapan yang matang, rendah hati, dan diwujudkan melalui doa, kerja jujur, serta kasih yang tidak pernah padam.
“Tanpa memandang latar belakang, iman, dan perbedaan, mari kita melangkah ke tahun yang baru sebagai pribadi yang lebih tenang, masyarakat yang lebih peduli, dan keluarga besar yang saling menjaga,” pungkasnya.
