Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

PLN UIP Maluku Papua Tinjau Lokasi Penanaman Rehabilitasi DAS

Survey lokasi penanaman rehabilitasi DAS.

Jayapura – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Maluku Papua (UIP MPA) menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan melalui pelaksanaan site survey lokasi penanaman rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Genyem seluas 149,107 Hektar pada Kawasan Hutan Lindung.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (8/7/2025) ini dilaksanakan bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mamberamo dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua, dengan fokus pada survei dan identifikasi titik-titik lokasi potensial untuk penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem hutan yang terdampak pembangunan.

PLTA Genyem merupakan salah satu proyek pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang tengah dikembangkan PLN untuk memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Papua, sekaligus menjawab kebutuhan akan energi bersih dan berkelanjutan.

Sesuai dengan regulasi lingkungan, setiap pembangunan infrastruktur di dalam kawasan hutan wajib memenuhi kewajiban rehabilitasi DAS sesuai porsi luasan yang ditetapkan dalam IPPKH. Dalam konteks ini, PLN UIP MPA melakukan survei bersama guna memastikan lokasi penanaman yang tepat sasaran secara ekologis dan sosial.

General Manager PLN UIP MPA, I Gede Adhi Wiratma, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari prinsip tata kelola proyek yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Rehabilitasi DAS adalah komitmen penting dalam pelaksanaan pembangunan PLTA Genyem. Tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban IPPKH, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral PLN untuk memastikan bahwa proyek kami turut menjaga dan memulihkan fungsi ekologis kawasan,” ujar I Gede Adhi.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa PLN tidak hanya ingin menjalankan proyek energi, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya di wilayah Papua yang memiliki nilai ekologis tinggi.

“Dengan menggandeng BPDAS Mamberamo dan Dinas Kehutanan Papua, kami memastikan bahwa setiap langkah rehabilitasi dilakukan secara ilmiah, adaptif terhadap kondisi tapak, dan melibatkan masyarakat. Rehabilitasi DAS bukan sekadar tanam pohon, tapi bagian dari regenerasi kehidupan,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini, tim gabungan meninjau wilayah prioritas yang telah dikaji berdasarkan data tutupan lahan, erosi, dan kondisi sosial masyarakat. Lokasi yang disurvei akan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana teknis penanaman yang akan dilaksanakan di tahun ini.

Leave a Comment