Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

PLN Raih Penghargaan 1st The Best of The Best-Human Capital 2021

PT PLN terus mendorong transformasi dan inovasi dalam tata kelola Sumber Daya Manusia atau Human Capital secara konsisten. Foto Istimewa

Yogyakarta – PT PLN (Persero) terus mendorong transformasi dan inovasi dalam tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM) atau Human Capital secara konsisten. Dengan transformasi ini membuat PLN menjaga kinerjanya.

Terbukti, meskipun di tengah pandemi, dimana banyak perusahaan memiliki kinerja keuangan negatif, PLN tetap meraih untung Rp5,9 triliun (audited) pada tahun 2020 dan Rp6,6 triliun (unaudited) pada semester 1 2021.

Peningkatan tata kelola SDM PLN pun mendapatkan apresiasi dalam Indonesia Human Capital Award (IHCA) VII- 2021 yang digelar Indonesia-Asia Institute bekerja sama dengan Economic Review.

IHCA-VII-2021 merupakan apresiasi dan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada perusahaan di Indonesia untuk memotivasi praktik pengembangan SDM yang produktif, berdaya saing, dan meningkatkan Human Index secara global.

Dalam penghargaan yang digelar oleh Economic Review ini, PLN mendapat penghargaan sebagai 1st The Best of The Best- Indonesia Human Capital – 2021 atau Juara Umum-I-2021 untuk kategori perusahaan non publik. Penghargaan ketiga, PLN juga meraih 1st The Best of Human Capital of The Year untuk Platinum-A-Very Excellent kategori perusahaan BUMN.

Ketiga, PLN juga meraih penghargaan The Best – Indonesia Human Capital of The Year – 2021 dengan menyabet 10 Kategori Khusus penghargaan dalam ajang IHCA-VII-2021.

Tak hanya perusahaan, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi F. Roekman juga dianugerahi penghargaan sebagai The Best Indonesia Strategic Human Capital Director 2021.

“Kami menerima penghargaan ini dengan antusias dan bangga. PLN akan terus berikhtiar memegang teguh komitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi Human Capital baik di perusahaan dan di Indonesia pada umumnya,” ujar Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Syofvi F. Roekman, dalam sambutannya.

Syofvi menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19, PLN mendapat penugasan menantang dalam memastikan keandalan pasokan listrik untuk menunjang pemulihan ekonomi serta memenuhi kebutuhan pelanggan.

Untuk mendukung seluruh upaya ini, keandalan dan kompetensi dari total Pegawai holding dan AP adalah 52.518 pegawai sangat menentukan. Untuk itu penguatan SDM PLN menjadi penting terutama dalam mendorong tercapainya visi menjadi perusahaan kelistrikan terkemuka di kawasan ASEAN dan jadi pilihan utama para pelanggan.

Salah satu langkah penguatan SDM PLN tengah dilakukan lewat transformasi yang dicanangkan sejak April 2020 lalu. Saat itu, PLN melakukan perubahan besar dalam tata kelola dan cara kerja perusahaan serta mencanangkan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai nilai utama.

Dari sisi SDM, tranformasi ini dilandasi oleh Human Capital Blue Print yang dituangkan lewat People Strategic, HC Strategic, dan HC Objective yang fokus pada 4 R. Adapun 4 R ini adalah Right Size, Right Skill, Righ Spend, dan Right System.

Saat ini PLN telah memiliki Talent Management System, Talent Development Monitoring System, Human Asset Value Information System, App PLN Expertise System (PLNExist), hingga metode pengembangan SDM berbasis digital.

Semua dukungan teknologi ini digunakan demi meningkatkan keunggulan insan PLN yang masuk dalam kerangka Human Experience Management (HEM) System dengan Blue Print 2021 – 2025 yang terbagi dalam 3 Fase : Groundwork, Assimilation dan Application

PLN berkeyakinan bahwa agenda transformasi tidak akan berhasil tanpa diiringi oleh perubahan SDM di dalamnya. Untuk itu PLN akan melakukan transformasi sumber daya manusia secara komprehensif dan terintegrasi dengan basis teknologi serta nilai serta pengalaman para pegawai di semua lini.

“SDM adalah kunci. PLN tidak lagi memandang people sebagai aset atau modal, namun sebagai sesuatu yang bermakna. Sesuatu yang memiliki nilai yang dengan pengalaman mereka akan memberikan warna yang positif di tempat mereka berkontribusi,” tambahnya, Sabtu (18/9/2021).

Mewakili Menteri Tenaga Kerja, Direktur Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Budi Hartawan menyebut peningkatan kualitas SDM menjadi penting, terlebih untuk mendorong daya saing Indonesia.

“Sehingga diperlukan kerja keras kita bersama dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM. Kunci perubahan adalah sikap adaptif dan inovatif,” sebutnya.

Untuk itu Kementerian Tenaga Kerja pun menurutnya akan menyiapkan lompatan. Termasuk membangun ekosistem digital siap kerja hingga pengembangan talenta.

Selain secara holding, pada gelaran ini anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) juga berhasil meraih 3 penghargaan, yaitu: 1st, Best of The Best – IHCA Of the 2021 (Platinum-A-Very Excellent) untuk category Subsidiary of SOE’s Non Finance Company; 2nd Best Company in Performance Management (Platinum-A-Very Excellent) dan The Best Indonesia – HC Director – 2021 atas nama Karyawan Aji. Hal ini menjadi salah satu bukti keberhasilan Transformasi SDM di lingkungan PLN Group.

Penyelenggaraan acara ini sendiri digelar oleh Economic Review dengan Dewan Juri yang terdiri dari Economic Review, Perbanas Institute, NBO Group, Thomas International, Indonesia-Asia Institute, GNIK- Gerakan Nasional Indonesia Kompeten, Universitas Al Azhar Indonesia, Perempuan Pemimpin Indonesia, Indonesia Leaders Foundation beserta Ideku Group. (Red)