Bali — Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn.) Ramses Limbong, S.IP., M.Si, menghadiri dan mengikuti pertemuan tingkat tinggi 9th Asia Pacific Leader Summit on Malaria Elimination yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 16–17 Juni 2025. Forum ini menjadi ajang strategis bagi para pemimpin kawasan Asia Pasifik untuk memperkuat komitmen menuju eliminasi malaria.
Dalam paparannya, Pj. Gubernur Papua menyampaikan data krusial bahwa Provinsi Papua masih menjadi penyumbang terbesar kasus malaria secara nasional, yakni mencapai 48,2%. Sementara itu, untuk wilayah Tanah Papua secara keseluruhan, prevalensi kasus malaria tercatat mencapai 92,9%. Adapun jenis malaria yang paling dominan di Papua adalah Malaria Tropika (Plasmodium falciparum) dengan persentase lebih dari 60%, diikuti oleh Malaria Tertiana dan infeksi campuran.
“Data ini menunjukkan bahwa upaya eliminasi malaria di Papua memerlukan penanganan yang lebih terfokus dan terintegrasi,” ujar Ramses dalam sesi diskusi. Ia menegaskan bahwa tantangan ini tidak bisa dihadapi sendiri, tetapi harus melalui kerja bersama antar kepala daerah, peningkatan kesadaran masyarakat, dan kerja lintas sektor yang kuat.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur menekankan pentingnya membangun solidaritas regional antar provinsi dan kabupaten di Tanah Papua dalam memerangi malaria secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, dan global untuk memperkuat sinergi demi menciptakan Papua yang bebas malaria.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Wakil Menteri Dalam Negeri, para pakar malaria internasional, seluruh Gubernur di Tanah Papua, sejumlah bupati, serta Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono selaku Penasehat Khusus APLMA dan Anggota Dewan Elimanasi Malaria Global
Forum ini diharapkan menjadi momentum untuk mempercepat eliminasi malaria di Asia Pasifik, sekaligus menguatkan dukungan bagi Papua sebagai wilayah dengan beban malaria tertinggi di Indonesia.