Pasific Pos.com
HeadlineSosial & Politik

PGP Bakal Gelar FGD Sekaligus Persiapkan Wadah Papua Christian Center

Ketua DPR Papua yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana HPI ke 167 tahun di Tanah Papua, Jhony Banua Rouw, SE bersama Ketua PGGP Pdt. Hizkia Rollo dalam suasana rapat yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Kamis, 30 Juni 2022. (foto Tiara).

Jayapura : Komitmen rencana pembangunan Papua Christian Center di Bumi Cenderawasih, akhirnya kini ditindaklanjuti Persatuan Gereja Gereja Papua (PGGP) dan panitia dengan menggelar pertemuan tertutup yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Kamis, 30 Juni 2022.

Sebelumnya, Papua Christian Center telah dicanangkan pada saat peringatan Hari Pekabaran Injil (HPI) ke 167 tahun di Tanah Papua yang digelar secara akbar di Dermaga Parkir Kantor DPR Papua, pada 5 Februari 2022, lalu.

Bahkan, telah dibentuk tim untuk menggelar Focus Discussion Group (FGD) untuk membahas persiapan wadah Papua Christian Center termasuk pembangunannya pada Juli 2022.

Usai petemuan,Ketua Umum Persekutan Gereja Gereja Papua (PGGP), Pdt Hizkia Rollo mengatakan, ini dalam rangkaian HPI telah melakukan perayaan dan konferensi. Bahkan, dari hasil konferensi itu, telah melahirkan sejumlah rekomendasi yang berkaitan dengan pembangunan di Tanah Papua, baik bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi kerakyatan.

Sehingga dari hasil konferensi itu, lanjut Pdt Hizkia Rollo, telah diserahkan kepada Wakil Presiden RI dan ternyata disambut baik atas rekomendasi tokoh-tokoh gereja di Papua itu.

“Beliau menerima dan menyambut kami dengan baik selaku tokoh-tokoh gereja di Papua. Kami menyampaikan tugas dan tanggungjawab gereja – gereja di Tanah Papua, juga tugas dan tanggungjawab bangsa dan negara, serta berbagai stakeholder yang berkaitan langsung dengan bidang dan tufoksi secara khusus bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi kerakyatan,” kata Pdt Hizkia Rollo kepada awak media usai rapat bersama Panitia Peringatan HPI ke 167 di Tanah Papua di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Kamis, 30 Juni 2022.

Dikatakan, saat itu Wakil Presiden RI sebagai koordinator percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat bersama beberapa menteri menyambut dengan baik rekomendasi konferensi itu, sekaligus menterjemahkan dalam rangka memerintahkan para menteri yang berkaitan langsung.

“Sekarang kami pulang ke Tanah Papua dan ada yang kami minta itu dijawab oleh beberapa menteri. Rapat hari ini, rapat dimana ada salah satu rekomendasi yakni pembangunan Papua Christian Center untuk menjadi pusat pengendali segala hal yang dituangkan dalam rekomendasi untuk diterjemahkan. Sebab, jika diserahkan ke gereja, sinode atau lembaga keagamaan masing-masing, kita tidak bisa merajut satu persekutuan, karena itu 58 sinode di Papua dan 48 sinode di Papua Barat, kita satu padukan itu melalui pembangunan Papua Christian Center,” jelasnya.

Selain itu, kata Pdt Hizkia Rollo, rapat ini juga untuk menetapkan waktu untuk melakukan FGD dalam rangka membentuk badan sekaligus menentukan tempat dimana membangun Papua Christian Center tersebut.

“Mumpung panitia ini belum dibubarkan dan ketua panitia pelaksana HPI adalah Jhony Banua Rouw, sekaligus kapasitasnya sebagai Ketua DPR Papua,” ucapnya.

Apalagi, ungkap Ketua Persekutuan Gereja Gereja Indonesia Wilayah Papua ini, dari sisi pemerintah melalui sambutan Menteri Agama atas nama Presiden mendukungterhadap proses pembangunan Papua Christian Center. Bahkan, Gubernur Papua pun juga mendukung itu dan Ketua Panitia yang juga Ketua DPR Papua juga telah menyepakati bersama dengan 58 sinode di Papua dan 48 sinode di Papua Barat.

“Jadi rapat hari ini, kita ingin mengerucut sampai FGD, setelah itu kami membentuk badan hukum dan struktur organisasinya, agar program-pogram yang kami masukkan melalui Wapres RI, sebagai koordinator percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat dapat direalisasikan melalui lembaga yang disiapkan, termasuk pembangunan Papua Christian Center,” terangnya.

“Karena kami juga sudah ditanya, baik Menteri Agama bagaimana realisasi dan kepala kantor Wakil Presiden Prof Maskyur yang bertanggungjawab langsung, sehingga kami minta dukungan doa untuk pemerintah yang telah meletakkan berbagai hal berkaitan dengan percepatan pembangunan di Papua. Kami pun dukung dengan doa, agar berlangsung dengan baik,” timpalnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana HPI ke 167 tahun di Tanah Papua, Jhony Banua Rouw, SE mengakui jika rapat ini, merupakan tindaklanjut komitmen untuk mewujudkan Papua Christian Center yang sudah dicanangkan oleh Pemprov Papua, PGGP dan Panitia.

Apalagi, ungkap Jhony Banua, setelah pihaknya bertemu dengan Menteri Agama, Menteri Sosial dan Wakil Presiden RI dan menyampaikan rencana Papua Christian Center tersebut, ternyata mendapat sambutan yang luar biasa.

Untuk itu, tandas Jhony Banua Rouw yang juga sebagai Ketua DPR Papua, pihaknya harus mengambil langkah-langkan untuk mempersiapkan Papua Christian Center, apalagi sudah disepakati bahwa setelah itu, akan melakukan FGD pada 26 Juli 2022.

“Jadi, kita sudah bentuk tim untuk menyiapkan semua bagaimana kelembagaan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, siapa pengurus dan lainnya. Nah, itu akan kita siapkan,” jelasnya.

Kendati demikian, Jhony Banua berharap setelah FGD, langsung diteruskan dengan menyiapkan AD/ART dan mengisi komposisi atau struktur organisasinya, kemudian menyiapkan badan hukumnya agar Papua Christian Center itu akan berjalan.

“Tentu kita akan komitmen untuk wadah itu jalan untuk mendahului meski keabsahannya belum ada, namun kita mendahului, karena kerja-kerja ini tidak boleh dihentikan. Karena akan banyak hal yang bisa dibicarakan, dibahas dengan data yang baik, dengan analisi yang baik dan ada solusi-solusi yang baik yang bisa kita tawarkan dan diberikan kepada pemeirintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Papua,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, legislator Papua ini menegaskan, jika hal ini semua wujud nyata gereja mengambil peran membangun kemitraan dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah Papua, baik di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan permasalahan lainnya.

“Nah, itu menjadi tanggungjawab gereja.Soal tempat pembangunan Papua Christian Center itu,”imbuhnya.

Jhony Banua pun akui, jika ini masih terus dibahas dan diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa memastikan lokasi pembangunan Papua Christian Center itu.

“Namun, wadah dan kepengurusannya terlebih dahulu, sehingga kerja – kerjanya harus dimulai dan ide-ide dari gereja ini harus tetap berjalan,” pungkasnya. (Tiara).