JAYAPURA, – Belasan warga distrik Bomela kabupaten Yahukimo meninggal dunia karena sakit dan tidak mendapat pelayanan medis. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum membenarkan informasi adanya kematian belasan orang di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo.
“Informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, bahwa di wilayah itu tidak ada tenaga medis. Kemungkinan masyarakat terserang diare karena sulitnya air bersih atau terkena pneumonia. Ini diperparah lagi karena di sana tidak ada tenaga medis,” kata Aaron dari dinas kesehatan propinsi Papua di Jayapura.
Mendapat info kematian ini pemerintah daerah kabupaten Yahukimo mengirim tim kesehatan dan obat-obatan ke Distrik Bomela menyusul informasi ada 13 orang warga meninggal dunia karena sakit.
Tim kesehatan RSUD Dekai yang berangkat ke distrik Bomela yakni ketua tim dr Angga bersama 2 orang mantri, Efesus dan Sem Asso, beserta seorang tenaga medis, Ishak Imbiri.
“Rombongan berangkat menggunakan pesawat perintis membawa 33 koli obat-obatan,” kata Kapolres Yahukimo AKBP Angling Guntoro yang turut serta membantu pergeseran tim di Bandar Udara Nop Goliat, Yahukimo, Rabu (19/6/2019).
Informasi dari Yawal Balyo, tenaga kesehatan dari Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Indonesia (Yapkesmi) bahwa ada 13 orang warga dari beberapa kampung di Distrik Bomela yang meninggal dunia.
Hal senada diungkapkan Pelaksana Tugas Ketua Ikatan Suku Besar Una, Kopkaka, Arumtap, Arupkor, Mamkot, Momuna (IS-UKAM), Panuel Maling yang membenarkan informasi tersebut. Sejak kejadian, kata Manuel, belum ada penanganan serius dari Pemda Kabupaten Yahukimo.
“Untuk memastikan informasi tersebut, tim kesehatan ini akan turun langsung mengecek di Distrik Bomela,” ujar Angling.
Dari info yang diperoleh diketahui tenaga medis yang bertugas di distrik Bomela saat ini berada di Yahukimo dan sudah lama tidak kembali bertugas dengan alasan belum ada transportasi (pesawat) menuju ke distrik Bomela.
Obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Bomela sangat terbatas karena belum mendapatkan distribusi obat-obatan dari kota kabupaten.