Timika, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menggelar acara silaturahmi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Mimika, KPU dan Bawaslu, Ketua Kerukunan/ Paguyuban di Kabupaten Mimika dalam rangka menciptakan Pilpres dan Pileg yang aman , damai dan sejuk.
Hadir dalam silaturahmi tersebut, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto, Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan, Danyon B Brimob Pelopor Polda Papua Kompol I Gede Putra, Danlanal Timika Letkol Laut (P) Yadi Mulyadi, Danlanud Yohanis Kapiyau Letkol (Pnb) Sugeng, Sekda Mimika Ausilius You, Kepala-Kepala Paguyuban.
Mewakili Bupati Mimika Sekda Mimika Ausilius You dalam sambutannya mengatakan, tinggal dua Minggu lagi kita menghadapi pesta demokrasi ini berarti kita harus punya persiapan dan strategi agar pesta demokrasi bisa terwujud dan diharapkan bersama.
“Dua minggu lagi kita ikuti pemilu, dan pastinya harus ada persiapan dari sekarang,” kata You dalam sambutannya di ruang Cenderawasih Hotel dan Resto Cendrawasih 66, Selasa (2/4).
Menurutnya, Tidak hanya KPU Bawaslu, pimpinan Parpol, pihak keamanan dan pemimpin agama yang mempersiapkan pesta demokrasi tersebut, tapi bagaimana pimpinan paguyuban berperan aktif dalam menyampaikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu nanti untuk menghindari terjadinya golput oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, sebagai masyarakat yang berada di timika menjadi tanggungjawab bersama untuk sampaikan hal tersebut kepada masyarakatnya yang lain akan pentingnya penyelenggaraan pemilu.
“Jadi pelaksaan pemilu menjadi tanggungjawab bersama,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama Dandim 1710/Mimika Letkol Inf. Pio L Nainggolan dalam sambutannya mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi atensi bersama baik penyelenggara, pihak keamanan, pemimpin agama dan pimpinan paguyuban untuk berperan serta dalam pelaksanaan pemilu pilpres dan pileg.
Berdasarkan hasil survey dari pihak Kemendagri bahwa partisipasi pemilih di Kabupaten Mimika hanya sekitar 60%, maka bisa diprediksi partisipasi pemilih bisa kurang dari 36%. Artinya hasil survey tersebut tidak menunjukkan siginifikan dari masyarakat karena tidak ada rasa memiliki. Oleh karena dirinya mendorong KPU dan seluruh pimpinan agama, pimpinan paguyuban untuk segera mensosialisasikan waktu pencoblosankepada warganya 17 April sehingga tidak terjadi golput dan hasilnya bisa maksimal.
“Ada beberapa hal yang perlu diketahui bersama baik peran serta semua pihak, maupun partisipasi pemilih yang hampir setengah dari jumlah pemilih, sehingga menjadi atensi khusus bagi kita semua,” kata Pio.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto dalam sambutannya mengatakan, pesta demokrasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat sangat istimewa jika dibandingkan Pemilu tahun 2014 lalu yang diwarnai dengan hiruk pikuk kepentingan dan berujung pada aksi anarkis dan menjadi sejarah tersebut telah menjadi pelajaran bagi semua agar kejadian tersebut tidak terulang pada pemilu tahun 2019.
“Pemilu kali ini berbeda dengan pemilu tahun 2014 lalu yang diwarnai berbagai permasalahan,” kata Agung.
Sehingga. Ia menjelaskan, pada Pemilu tahun 2018 lalu, Kabupaten Mimika di katakan sebagai daerah zona merah yang mana pada saat itu ketidakpuasan masyarakat diwarnai dengan unjuk rasa dan aksi pembakaran nama semua relatif kondusif hingga tahun 2019 Mimika masuk dalam kategori zona hijau.
Akibat pemilu tahun 2014 membuat Pilkada tahun 2018 Mimika masuk dalam zona merah atau rawan terjadi konflik,” jelasnya.
Namun, dengan adanya komitmen bersama, penyelenggaraan pemilu kali ini bisa berjalan dengan aman damai dan sejuk. Artinya, zona merah yang di berikan bagi Kabupaten Mimika telah diturunkan menjadi zona hijau. Kendati demikian, apabila ada oknum-oknum yang mengambil keuntungan dari pemilu tersebut akan menerima konsekuensinya.
“Ini semua karena komitmen kita bersama,” ungkapnya. (Ricky).