Manokwari, TP – Hamba-hamba Tuhan di dataran Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey (Warpramasi) yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKAG) diingatkan untuk menjalin kerja sama yang baik. Kerja sama harus ditunjukkan secara konkret kepada jemaat agar mereka bisa membangun kerja sama yang baik.
Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan dalam sambutan tertulisnya pada pelantikan Pengurus BKAG Warpramasi dan Natal Oikumene di Gereja GPdI Evanggelion Membowi, Distrik Masni, Jumat (4/1) yang disampaikan Asisten I Sekda Kabupaten Manokwari, Wanto menyampaikan terima kasih kepada pengurus BKAG Warpramasi yang membantu Pemkab Manokwari melaksanakan tugas-tugas pembangunan serta pelayanan demi terwujudnya masyarakat Manokwari yang berbudaya, maju, mandiri, aman, damai, dan sejahtera.
Menurutnya, ada banyak tantangan dan hambatan yang ditemui, namun semua tidak mengurangi semangat untuk melakukan perubahan di tahun 2019 dengan semangat Manokwari BISA.
Dia juga mengingatkan hamba-hamba Tuhan di Warpramasi agar pandai-pandai melihat tanda-tanda zaman. “Intinya, kita harus mampu melihat tanda-tanda zaman. Itu saja,” sebutnya.
Dia mengatakan, berbagai masalah dan persoalan yang masih perlu diselesaikan seperti pesatnya arus informasi teknologi dengan banyaknya berita bohong atau hoaks, kemiskinan, pendidikan anak-anak, kesehatan anggota keluarga, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), ketidakadilan, miras, seks bebas, narkoba, sampah, serta HIV/AIDS menjadi tanggung jawab bersama.
BKAG merupakan badan kerja sama yang diharapkan kepada semua pengurus betul-betul bisa bekerja sama dengan menunjukan contoh konkret kerja sama agar jemaat juga bisa bekerja sama.
“Karena untuk menatap masa depan yang penuh dengan ketidakpastian sehingga tadi saya bilang mari kita mampu melihat tanda-tanda zaman, khususnya bapak-ibu hamba-hamba Tuhan yang ada di dalam organisasi BKAG Warpramasi,” tandasnya.
Ketua BKAG Warpramasi, Marthen Luther Wanma mengatakan, BKAG tidak mengurus urusan internal setiap gereja. Namun, jika sudah sampai di BKAG, menjadi urusan BKAG. “Kalau sudah di BKAG saya punya hak untuk membina,” tegasnya.
Dia juga menyebutkan bahwa BKAG tidak memiliki dana. Namun, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk tidak bekerja dan melayani jemaat. “Semua pengurus harus tetap bersemangat bekerja dan melayani jemaat Tuhan,” katanya.(BNB-R3)