Pasific Pos.com
Info Papua

Penetapan 1 Ramadhan 1443 H, Hilal Tidak Tampak di Merauke

Tim Falakiyah Provinsi Papua saat memantau hilal penetapan 1 Ramadhan 1443 H di Pantai Lampu Satu Merauke.

Merauke -Hilal tidak berhasil teramati di Pantai Lampu Satu Merauke karena awan tebal. Ketua Tim Rukyatul Hilal Papua Dr. H. Husnul Yaqin, S.HI., M.H.I., menyatakan hal ini usai melakukan pengamatan hilal bersama tim, Jumat (1/4/2022).

“Kami belum berhasil melihat hilal karena terhalang mendung tebal di sekitar posisi bulan tampak. Selanjutnya masyarakat agar menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama di Jakarta hari ini,’’ kata Husnul.

Husnul menjelaskan rukyatul hilal ini dalam rangka memenuhi perintah Rasulullah SAW .

“Harapan kita bersama bisa satu, baik mazhab hisab, rukyat dan isbat. Pemerintah ingin menyatukan namun sampai sekarang belum bisa bersatu. Ini masalah keyakinan dan syariat yang tidak bisa dipaksakan,” jelasnya.

Pantai Lampu Satu Merauke berada pada koordinat lintang tempat 8 derajat 30 menit 00 detik Lintang Selatan, bujur tempat 140 derajat 22 menit 12 detik tinggi tempat 2 mdpl. Waktu matahari tenggelam pada pukul 17 43 menit 4 detik.

Hilal tenggelam pada pukul 17 50 menit 34 detik. Azimuth matahari pada 274 derajat 30 menit 56 detik. Azimuth bulan pada 272 derajat 16 menit 28 detik. Tinggi hilal hakiki 1 derajat 19 menit 37 detik. Lama hilal diatas ufuk 7 menit 31 detik. Letak dan posisi hilal bulan di sebelah selatan atas matahari. Keadaan cuaca di sekitar ufuk berawan tebal.

Hadir pada kesempatan ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua yang diwakili oleh Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam H. Musa Narwawan, Ketua Tim Falakiyah Provinsi Papua Dr. H. Husnul Yaqin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Merauke Gabriel Rettobyaan, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Lampu Satu H. Sirajuddin.
Kemudian Ketua MUI Kabupaten Merauke, Ir. H. Jufri Thamrin, Ketua BAZNAS Syamsul Komar, pimpinan ormas Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, tim falakiyah Papua juru warta berbagai media massa dan unsur lainnya hingga masyarakat.

“Rukyatul hilal 1 Ramadhan kita lakukan untuk menjawab pertanyaan umat Islam tentang kapan 1 Ramadhan 1443 H. Sering ada perbedaan hasil penetapan, dan pemerintah hadir memberikan solusi.” Demikian dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Pdt. Amsal Yowei melalui Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam, H. Musa Narwawan.

Rukyatul Hilal dilakukan di seluruh Indonesia. Seksi teknis Kanwil Kemenag Papua menetapkan tempat pemantauan di Merauke. Jika belum ada laporan dari Papua belum dilakukan sidang isbat. Hasil pemantauan ini sebagai bagian dari bahan sidang isbat,’’ ucap Musa.

“Harapan Bapak Kakanwil, agar kita dapat memberi pemahaman pada umat bahwa semua pilihan waktu 1 Ramadhan tersebut tidak salah. Hanya agar menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama di Jakarta. Perbedaan bukan penghalang kita lakukan ibadah pada Allah Swt.,” kata Musa.

Dia mengucapkan terima kasih pada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Merauke atas kerjasama penyelenggaraan rukyatul hilal ini.

Salah satu tugas BMKG kata Hendro Nugroho adalah rukiyatul hilal dikolaborasikan dengan Kementerian Agama.

“Harapan pertama kali melihat hilal dari Merauke dan pertama kali menyatakan Merauke salah satu penyumbang informasi itu. Meskipun sebelumnya tidak pernah melihat. Mudah2an hari ini bisa melihat,’’ kata Hendro.

Dia berharap kolaborasi ini lebih erat lagi dan akan dilanjutkan kolaborasi pada rukyatul hilal 1 Syawal 1443 Hijriah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Merauke Gabriel Rettobyaan mengatakan, pemantauan hilal di Pantai Lampu Satu menjadi catatan sejarah dari waktu ke waktu. “Kita berharap dari Merauke ini dapat pertama kali melihat hilal,’’ ucapnya. (Red)