Headline

Pemprov Papua Siapkan Penataan Kawasan Kumuh di Teluk Yos Sudarso

Jayapura – Gubernur Papua, Matius Fakhiri, bersama Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen melakukan kunjungan kerja ke kampung-kampung pesisir Teluk Yos Sudarso, Kota Jayapura, Sabtu (22/11) pagi.

Kunjungan tersebut turut dihadiri Ketua DPR Papua Denny Bonay, Ketua Kadin Papua Ronald Antonio, Sekwan DPRP Juliana Waromi, Anggota DPR Fraksi Golkar Adam Arisoy, serta beberapa kepala OPD Papua.

Rombongan menyusuri sejumlah kampung pesisir, antara lain Kampung Weref, Kayu Pulo, Pulo Kosong, Argapura Laut (Kampung Vietnam), Dok IV, dan Dok IX. Gubernur dan rombongan menyapa warga, berdialog langsung, serta melihat kondisi rumah, akses air bersih, listrik, jaringan internet, hingga jembatan yang menjadi jalur utama warga menuju pusat kota.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari roadshow Gubernur Fakhiri ke sejumlah kementerian di Jakarta, yakni Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian PUPR, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kemenko Infrastruktur dan Pengembangan Kawasan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Fakhiri mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi permukiman di wilayah pesisir. Ia menyebut kawasan tersebut masuk dalam usulan program penanganan kawasan kumuh yang diajukan kepada Pemerintah Pusat.

“Ini bagian dari yang kemarin kami usulkan ke Pemerintah Pusat, ada bantuan perumahan, termasuk renovasi dan bantuan perumahan bersubsidi, juga akan membangun gedung sekolah minggu bagi anak-anak di kampung,” ujar Gubernur Fakhiri.

Ia menegaskan bahwa penanganan kawasan kumuh akan dikerjakan bersama pemerintah kota dan dinas-dinas terkait. Gubernur memberi waktu satu minggu kepada OPD untuk menyusun perencanaan teknis pelaksanaan program.

Fakhiri menekankan bantuan perumahan dan peningkatan produktivitas nelayan melalui dukungan dari KKP. “Kami akan kombinasikan dengan bantuan dari KKP untuk menolong masyarakat nelayan, agar produktivitas mereka meningkat,” tuturnya.

Ia juga melihat potensi besar pengembangan wisata bahari melalui pembangunan keramba-keramba apung, yang dapat menjadi daya tarik wisata “kampung merah putih” dan membantu perputaran ekonomi masyarakat.

“Kalau keramba-keramba ini dibangun, wisatawan dari Jakarta atau luar daerah bisa datang tanpa harus jauh-jauh. Masyarakat pasti akan mendapat manfaatnya,” katanya.

Gubernur Fakhiri menargetkan pembangunan jembatan penghubung Weref–Kayu Pulo dan peningkatan akses penyeberangan ke Pulo Kosong. Langkah ini diharapkan memperkuat konektivitas kawasan pesisir dan membuka peluang pariwisata baru.

“Kami berharap Kayu Pulo, Pulo Kosong, Weref, dan kampung lainnya bisa hidup dan berkembang. Pemerintah harus hadir melihat dan menolong masyarakatnya,” tegasnya.

Selain pesisir Jayapura, Fakhiri juga mempersiapkan agenda kunjungan ke daerah lain seperti Serui, Supiori, Biak, dan Waropen untuk meninjau konektivitas jalan, pertanian, perkebunan, hingga rencana pembangunan akses ekspor langsung dari Papua.

Ketua RT 02 Kampung Argapura Laut, Gusti Waroy, menyampaikan beberapa kebutuhan mendesak warga, yakni perbaikan jembatan papan sebagai akses utama, ketersediaan air bersih, serta peningkatan daya listrik.

“Air bersih belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat. Listrik ada, tapi dayanya masih kecil sehingga kulkas dan alat penunjang usaha tidak bisa digunakan,” kata Waroy.

Selain itu, para nelayan berharap mendapatkan bantuan langsung yang selama ini belum pernah mereka terima. Warga juga meminta perhatian pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda yang telah lulus sekolah namun belum bekerja.

 

Related posts

PSBS Gelar Pemusatan Latihan di Tangerang

Bams

Dukungan Terus Mengalir Kini Suku Mee For JOEL

Fani

Polisi Limpahkan Pelaku Spesialis Penadah Motor Curian ke Kejari Jayapura

Fani

LKPJ Gubernur 2023, DPR Papua Beri Sejumlah Rekomendasi

Bams

Moeldoko Usulkan Indonesia Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik ke FAO

Fani

PTAM Jayapura akan Kelola Air Limbah Ramah Lingkungan

Fani

Leave a Comment