Pasific Pos.com
Papua Barat

Pemilu Serentak di Papua Barat Harus Damai, Aman, dan Sejuk

Manokwari, TP – Komunitas Pecinta Polri Provinsi Papua Barat dan 13 organisasi mengadakan rapat di Hotel Aston Niu, Manokwari, Selasa (8/1) dipimpin ketua terpilih, Jalil Lambara.

Rapat itu membahas agenda penandatanganan MoU, agenda deklarasi Komunitas Pecinta Polri Papua Barat, sekaligus deklarasi pemilu damai serentak yang direncanakan 19 Januari 2019.

Menurut Lambara, dalam komunitas yang dipimpinnya itu, terdapat 24 Dewan Pengarah dari para pejabat utama Polda Papua Barat, termasuk Badan Kesbangpol Provinsi Papua Barat.

Ia menegaskan, rencana deklarasi Komunitas Pecinta Polri dan deklarasi pemilu damai bukan untuk masuk ke ranah politik, tetapi menyatakan sikap bahwa pemilu serentak di Papua Barat harus aman, damai, dan sejuk.

Sebab, kata Lambara, Pemilu 2019 serentak nanti memiliki tingkat kerawanan tersendiri, apalagi Papua Barat dianggap paling rawan nomor 1 dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Lanjut dia, kerarawanan itu justru diprediksi terjadi di daerah Teluk Bintuni.

Oleh sebab itu, ia berharap dengan deklarasi Komunitas Pecinta Polri dan deklarasi damai bisa memberikan pemahaman yang baik tentang pelaksanaan pemilu serentak yang akan berlangsung April 2019 mendatang.

Sementara Wadir Binmas Polda Papua Barat, AKBP Franky Lapulalan menyatakan, polisi merupakan pelaksana hukum dan dengan kehadiran Komunitas Pecinta Polri, diharapkan banyak pekerjaan yang bisa disinergikan.

“Komunitas Pencinta Polri, fungsi utamanya sinergitas. Ada pun program yang direncanakan, endingnya untuk masyarakat, karena itu, kita harus bersama-sama menjalankan program ini,” tandas Lapulalan.

Sedangkan Kasubdit Satpam, Ditbinmas Polda Papua Barat, AKBP Junov Siregar mengatakan, Komunitas Pecinta Polri, diharapkan bisa menjadi wadah pemersatu dari beberapa organisasi yang terhimpun di dalamnya.

Selain itu, ia berharap Komunitas Pecinta Polri bisa menjalankan fungsinya sebagai perpanjangan tangan dari Polri dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab, khususnya dalam kondisi kamtibmas.

“Saya berharap agar organisasi yang terhimpun di dalamnya dapat menyatukan visi dan misinya. Apa yang menjadi gagasan atau ide gila yang sifatnya membangun Papua Barat lebih maju lagi, bisa direncanakan sematang mungkin,” tandas Siregar. [CR45-R1]