Jayapura – Kepala PT Pelni Jayapura, Harianto Sembiring mengajak pengguna kapal Pelni terlebih kapal penumpang agar menjaga fasilitas ketika berada di atas kapal.
“Kami ingin penumpang merasa memiliki karena itu fasilitas negara untuk melayani masyarakat. Merasa memiliki seperti menjaga kebersihan ketika berada di dalam kapal, “kata Harianto, belum lama ini.
Selain menjaga kebersihan, Harianto juga mengimbau penumpang tertib dalam penggunaan seat (kursi/tempat tidur) ketika berada di kapal.
“Di wilayah Indonesia barat, 100 persen penumpang sudah mentaati peraturan penggunaan seat sesuai yang tertera di tiket. Makanya kami menyarankan penumpang agar mengikuti aturan yang telah ditentukan sehingga penumpang merasa nyaman menggunakan kapal Pelni, “imbuh Harianto.
Terkait pemberlakuan penggunaan seat sesuai nomor tertera di tiket, Harianto menyebutkan sejak lama telah berlaku, tetapi selama ini belum ditaati oleh penumpang.
Penggunaan seat sesuai nomor tertera di tiket mulai diterapkan lagi oleh Pelni pada masa peak season. “Tujuannya kami ingin membuat penumpang nyaman ketika berada di atas kapal, tapi ya tidak segampang itu, orang sudah duduk di satu tempat, walaupun bukan tempatnya, tidak mau pindah dari seat tersebut, “ucapnya.
Sementara itu, terkait keberadaan penumpang tak bertikat (ilegal), Harianto mengaku tak memungkiri masih ditemukan di atas kapal kendati jumlahnya tidak besar.
Namun untuk meminimalisir penumpang ilegal, pihaknya telah menerapkan penggunaan alat Departure Control Sistem (DCS), tetapi di wilayah pelabuhan, Pelni tak bekerja sendiri.
“Beberapa instansi terlibat dalam pelayanan kepada masyarakat di kawasan pelabuhan, seperti PT Pelindo yang memang punya wewenang untuk mengatur aktivitas di dalam pelabuhan. Ada batasan tanggung jawab, Pelni melayani penumpang hanya sampai di tangga kapal, ketika sudah di darat, itu bukan tugas Pelni, “ujarnya.
General Manager PT Pelindo IV Cabang Jayapura, Hardin Hasjim mengatakan Pelindo menyediakan fasilitas untuk digunakan bagi perorangan atau perusahaan yang memiliki kepentingan di pelabuhan.
Hardin mengungkapkan aktivitas cukup tinggi di Pelabuhan Jayapura terlebih ketika kapal penumpang masuk, namun kondisi luas area pelabuhan tidak memungkinkan aktivitas berjalan sesuai harapan.
“Ini salah satu kendala kami, terlebih jarak antara pelabuhan dan jalan protokol sangat dekat. Intinya keterbatasan area sehingga pengaturan tak maksimal. Tapi yang bisa kami lakukan adalah menata di dalam pelabuhan sebab lapangan penumpukan peti kemas dan aktivitas penumpang menjadi satu, “imbuh Hardin.
Kendati demikian, Pelindo, kata Hardin, telah merencanakan membuat terminal baru untuk penumpang yang berada tak jauh dari terminal penumpang yang telah ada sebelumnya.
“Ini solusinya, kami sudah programkan bangun tahun ini, nanti terdiri dari 2 lantai. Terminal ini juga sebagai antisipasi lonjakan aktivitas di Pelabuhan Jayapura pada saat pelaksanaan PON XX di Papua, “jelasnya. (Zulkifli)