Pasific Pos.com
Pendidikan & Kesehatan

Pelestarian Bahasa Daerah Dimulai Dari Keluarga

JAYAPURA – Bahasa daerah sebagai bahasa ibu yang digunakan sehari-hari dalam keluarga sebagai bentuk kearifan lokal.

Pemetaan bahasa daerah di Papua dan Papua Barat dari hasil penelitian yang dilakukan pada 2017 sudah teridentifikasi sebagai bahasa yang mandiri di Papua dan Papua Barat ada 384 bahasa daerah.

Dari 384 bahasa daerah tersebut, teridentifikasi sejumlah 290 bahasa daerah di Papua dan sejumlah 94 bahasa daerah di Papua Barat. Kebanyakan bahasa daerah di Papua jumlah penuturnya antara 100 hingga 500 orang.

“Bahasa daerah dikatakan terancam punah apabila jumlah penuturnya tidak mencapai angka 100 orang. Sedangkan, dikatakan stabil dan berkembang jumlah penuturnya melebihi 1 juta orang,” ujar Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (8/7/19).

Rustan Saru menyatakan untuk pelestarian bahasa daerah di Kota Jayapura melalui muatan lokal terintegrasi mata pelajaran, dan  pengembangan diri.

“Dengan cara ini membuat peserta didik lebih bergairan belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata untuk mengembagkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain,” ujarnya.

Menurut Rustan, setiap anak dibiasakan dengan bahasa daerah, misalnya, mengucapkan salam, menyapa sesama peserta didik sehingga pengembangan diri anak dalam peletarian bahasa daerah menjadi lebih baik.

“Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelanggaraan pendidikan yang tidak terpusat. Kurikulum muatan lokal bertujuan untuk meningkatkan relevansinya terhadap peningkatan bahasa daerah,” jelasnya.