Timika, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika Jenny Ohesty Usmani, S. Pd. M. Pd memastikan pelaksanaan ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN), walau sering terjadi pemadaman lampu yang dilakukan oleh pihak PLN Persero Timika.
“Untuk USBN apa itu semua sudah siap dan tidak ada kendala,” kata Jenny ketika ditemui usai mengikuti apel di halaman kantor Pusat Pemerintahan SP3, Rabu (20/3).
Menurutnya, dalam beberapa bulan terakhir sering terjadi pemadaman listrik, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman pada saat pelaksanaan UASBN, pihaknya akan menyurati PLN Persero Timika begitu juga dengan pihak Telkom, agar dalam pelaksanaan nanti tidak terjadi kendala baik listrik maupun jaringan.
“Untuk masalah listrik dan jaringan itu kita menyurat,” terangnya.
Ia mengungkapkan, bukan hanya kali ini pihak Disdik menyurati PLN dan Telkom, namun tingkat kemiripan antar instansi telah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau ada kepentingan kita biasa kita menyurat,” ungkapnya.
Sebanyak 24 Siswa SD SMP Banti Siapkan Ikut Ujian
Sementara itu sebanyak 24 siswa kelas VI dan jelas IX yang terdiri dari 12 siswa SD 12 siswa SMP Banti siap mengikuti ujian Nasional.
“Kalau untuk sekolah Banti itu sekarang mereka yang jelas 6 sama kelas IX itu ada di MPCC,” kata Jenny ketika ditemui usai mengikuti apel di kantor Pusat Pemerintahan, Rabu (20/3).
Upaya tersebut dilakukan setelah beberapa waktu lalu siswa-siswi tersebut dipindahkan dari Tembagapura ke kompleks Multi Purpose milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang berlokasi di lorong Hadelisari Kelurahan Kwamki Baru distrik Miru untuk mengikuti aktifitas belajar mengajar.
“Kita siapkan mereka untuk ujian,” terangnya.
Selain itu dirinya juga menambahkan bahwa, untuk tempat tinggal dan konsumsi bagi siswa-siswi tersebut akan difas oleh pihak Freeport.
“Freeport akan fasilitasi untuk makan minum dan tempat tinggal anak-anak,” tambahnya.
Sementara itu ditanya terkait pembangunan sekolah saty atap di Banti. Kata Jenny, progres pembangunan gedung sekolah telah berjalan dan progres pengerjaan sudah mencapai 80%. Ditargetkan tahun ajaran baru, bangunan tersebut sudah bisa difungsikan kembali.
“Untuk bangunan sekolah satu atap untuk SD dan SMP tahun ajaran baru itu mereka sudah pakai karena progresnya sudah 80%,” ungkapnya. (Ricky).