Pasific Pos.com
Papua Selatan

Pegang Senjata, Polisi Wajib Tes Psikologi

Kapolres Untung Sangaji saat diwawancara (Foto:iis)

MERAUKE,- Terkait dengan tes psikologi yang diikuti oleh jajarannya selama dua hari, Kapolres Merauke, AKBP Ir.Untung Sangaji, M.Hum mengemukakan bahwa tes psikologi untuk memegang senjata api bagi polisi sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebab karakter setiap orang berbeda-beda, banyak faktor yang bisa saja menjadi penyebab seseorang melampiaskan emosi dengan menggunakan senjata yang dimiliki. Ia mengakui beberapa waktu lalu menerima laporan bahwa ada salah satu anggota yang terjebak dengan masalah seperti itu.

“Langsung saya sita senjatanya, saya periksa dan saya tahan. Sebab yang bersangkutan sudah melakukan tindakan tersebut dua kali sehingga harus diproses,”terang AKBP Untung Sangaji di ruang kerjanya, Kamis (2/6).

Lebih lanjut ia mengemukakan, tes psikologi yang diikuti anggota sudah wajib dan jika yang bersangkutan dinilai tidak memenuhi syarat maka akan dilarang memegang senjata. Sedangkan bagi yang memenuhi syarat juga akan diberikan arahan dan nasehat karena ada aturan dalam memegang senjata. Anggota juga harus mengikuti latihan menembak dan beberapa tahapan lainnya.

“Saya tiap 4 bulan ikut tes seperti ini secara jarak jauh karena senjata yang saya pegang beresiko tinggi,”jelas Untung Sangaji.

Ia menjelaskan, saat ini kurang lebih 300 anggota yang diijinkan memiliki senjata, baik untuk patroli, reserse, penyidik, intel dan Perwira. Sekedar diketahui, tes berlangsung pada tanggal 2 dan 3 Juni bertempat di gedung KPG Khas Papua dan aula Mapolres.**