Pasific Pos.com
Papua Selatan

Peduli Warga Terdampak Pandemi, Imigrasi Merauke Beri Bantuan Sembako Di Perbatasan Negeri

3107214
Warga saat menerima bantuan (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,- Dalam dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 telah merenggut banyak hal dari kehidupan kita. Tak pelak, kondisi ini pun memunculkan berbagai macam keprihatinan bagi masyarakat Indonesia, seperti naiknya angka kemiskinan yang dibarengi dengan melonjaknya pengangguran. Data per 28 Juli 2021 pada laman https://covid19.go.id/, jumlah pasien yang terinfeksi positif Covid-19 secara nasional berjumlah 3.287.727 orang.

Angka tersebut meningkat 47.791 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Namun, sejak pemerintah menggulirkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, terdapat tren penurunan mobilitas hampir di semua wilayah. Dimana pembatasan pergerakan masyarakat menjadi faktor penting salah satu upaya pemutusan transmisi Covid-19. Bersyukur, kondisi kini pun berangsur membaik setelah diterapkannya PPKM. Kasus aktif, positivityrate, dan kasus harian menurun, serta terjadi peningkatan kesembuhan yang mulai terlihat pada pekan ketiga pelaksanaan PPKM.

Peningkatan ini harus dibarengi dengan optimisme dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Masyarakat juga harus memberikan dukungan dari kebijakan yang dilakukan pemerintah, seperti mematuhi protokol kesehatan, PPKM, dan mengikuti vaksinasi. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berupaya membantu masyarakat dengan menyalurkan lebih dari 46 ribu paket secara nasional, serentak kepada masyarakat di seluruh Indonesia, agar dapat bertahan hidup di tengah pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda usai. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengatakan kebijakan pemerintah dengan membuat PPKM Level 4 bertujuan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Kebijakan yang sedianya berakhir pada 25 Juli 2021 lalu ini, kini resmi diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 mendatang.

“Pemerintah sadar, kebijakan ini akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi sosial masyarakat, dan berdampak pada ketidakmampuan masyarakat yang kesulitan dalam mencari nafkah. “Insan Pengayoman melalui program pemberian bantuan sosial “Kumham Peduli, Kumham Berbagi”, mencoba turut berempati kepada masyarakat dan ASN Kemenkumham yang terdampak pandemi Covid-19,” ujar Yasonna dalam rilis tertulis saat memberikan bantuan sosial secara simbolis, Kamis (29/7). Melalui program bantuan sosial yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal, tercatat Kemenkumham memberikan total bantuan sosial sebanyak 46.614 paket dan dana sosial sebesar 700 juta rupiah. Paket tersebut diberikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, yang terdiri atas 43.558 kepala keluarga yang terdampak langsung pandemi Covid-19, serta kepada 3.056 orang ASN Kemenkumham yang terpapar Covid-19.

Sedangkan dana sosial diberikan kepada tujuh Kantor Wilayah Kemenkumham yang saat ini menerapkan PPKM Level 4, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Adapun paket bantuan sosial Kumham Peduli Kumham Berbagi, perorang diberikan dalam bentuk beras, minyak goreng, gula, mie instan, sarden dan susu.

Hal serupa juga dilaksanakan oleh jajaran Kantor Imigrasi Kelas II TPI Merauke di bawah pimpinan Togol Situmorang, SH yang membidik warga di kawasan perbatasan negara, Sota –PNG untuk berbagi kasih memberikan bantuan di masa pandemi. Kegiatan sosial ini menjadi bentuk komitmen dari keluarga besar Imigrasi di ujung timur Indonesia untuk membantu sesama yang membutuhkan terutama di masa pandemi dimana banyak orang yang merasakan dampaknya. Tentunya warga di kawasan perbatasan sangat terbantukan sehingga kegiatan ini mendapat respon positif. Bersama sejumlah stafnya, kepala imigrasi kompak memberikan bingkisan berupa sembako tersebut, baik secara simbolis maupun dengan menyambangi rumah warga secara langsung.

Khusus penyerahan secara simbolis dilakukan di Pos Lintas Batas Imigrasi yang ada di Sota dengan jumlah tiga warga sebagai perwakilan. Nikodimus Ndiken salah seorang warga penerima bantuan dari Kampung Sota menyampaikan terima kasih atas kepedulian pihak Imigrasi Merauke dan menteri karena warga perbatasan memang masih sangat membutuhkan perhatian. Selaku warga yang tinggal jauh dari kota, pihaknya mengharapkan agar perhatian yang diberikan dapat terus ditingkatkan. “ Terima kasih karena Tuhan sudah mengantar Pak Menteri untuk melihat kami di perbatasan melalui pemberian sembako dan kami mengharapkan agar warga di perbatasan dapat terus diperhatikan. Sebab kami yang ada di garis perbatasan sering berinteraksi dengan warga dari Negara PNG,”ujarnya.**