Pasific Pos.com
Papua Selatan

Pasca Kasus Penganiayaan, Polisi Amankan Wilayah Gudang Arang

Gudang Arang
Personil saat melakukan pengamanan (foto:ist)

MERAUKE,ARAFURA,- Kepala Kepolisian Resor Merauke AKBP Ary Purwanto, Sik melalui Kabag Ops Polres Merauke AKP Erol Sudrajat, S.Sos,M.Si memimpin langsung anggota Polres Merauke dan Brimob Merauke guna mengamankan daerah Gudang Arang Kamis malam lalu. Saat memberikan app kepada seluruh anggota ditekankan bahwa terkait adanya informasi dari kirka intelijen akan terjadi aksi akibat yang dipicu oleh kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di daerah Gudang Arang Merauke.

“Anggota agar laksanakan tugas ini dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab. Bertindak di lapangan atas perintah saya dan bertindak dengan pendekatan dialogis, humanis serta promoter,”ungkapnya. Sebanyak 67 personil Polres Merauke yang di back up Brimob Merauke langsung mengamankan daerah Gudang Arang sejak sore hari hingga pagi hari.

Kepada personil cipkon regu II pulang pada pukul 22.00 WIT dan sisanya Brimob, Sabhara dan Polsek KPL akan stand by di daerah Gudang Arang. Diharapkan saat pagi regu cipkon regu III akan langsung menduduki daerah Gudang Arang untuk melaksanakan pergantian pengamanan. Situasi Kamtibmas di daerah Gudang Arang hingga pukul 23.00 WIT masih kondusif, namun personil masih stand by guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sekedar diketahui bahwa sebelumnya, telah terjadi kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang pekerja TKBM di Jalan Gudang Arang, Kamis (7/5), sekitar pukul 01.30 WIT. Dua pria yang diduga pelaku kini diamankan oleh Polsek KPL dan digiring ke Polres Merauke guna proses lebih lanjut. Kapolres Merauke melalui Kasubag Humas, AKP Ariffin,S.Sos, saat dikonfirmasi mengemukakan bahwa kasus tindak pidana tersebut dalam penanganan Sat Reskrim Polres Merauke. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka tusuk di bagian dada.

Kasubag menyebut, kasus pengeroyokan maut itu bermula ketika pengendara sepeda motor melaju kencang melintasi pemukiman berkali-kali hingga warga setempat merasa terganggu . Lantas, korban keluar rumah lalu mencegat pengendara tersebut bersama sejumlah temannya dan merusak sepeda motor itu.
Kemudian, pengendara mengembalikan sepeda motor kepada pemiliknya, yakni salah satu dari pelaku. Lantaran tidak terima, pelaku kemudian pergi mencari korban dengan membawa senjata tajam. Setibanya di TKP, tepatnya di jembatan Jalan Gudang Arang, kedua pelaku dicegat dan dipukul oleh korban dan kawan-kawan. Pelaku YH terjatuh dan langsung melarikan diri. Sementara pelaku L, langsung menusuk korban di bagian dada sebelah kiri dengan menggunakan celurit, setelah itu dia kabur.

Menurut Kasubag, petugas dari Polsek KPL dan Satlantas sempat melakukan olah TKP karena menurut laporan dari masyarakat kejadian itu merupakan kecelakaan tunggal. Ternyata, berdasarkan hasil olah TKP, kejadian itu bukan kasus lakalantas tapi kasus pengeroyokan berujung maut. Ia menghimbau agar pihak keluarga mempercayakan penanganan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum. “Kami akan bekerja semaksimal mungkin dan keluarga diminta untuk tidak terpancing emosi,”jelasnya.